Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) ‎menunda pengumuman hasil Sensus Ekonomi 2016 yang rencananya berlangsung di akhir tahun ini menjadi tahun depan. Alasan teknis menjadi sebab BPS perlu menghitung dan memperbaiki kualitas data sensus sebelum disajikan ke publik.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo memohon maaf atas penundaan tersebut. Permohonan maaf ini disampaikan saat Konferensi Pers Neraca Perdagangan November 2016.
"Mohon maaf, untuk data Sensus Ekonomi belum bisa dirilis sekarang. Tapi di delay sampai 22 Februari 2017," kata Sasmito di kantornya, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Baca Juga
Dia mengaku, ada alasan teknis yang membuat BPS terpaksa memundurkan pengumuman hasil[ Sensus Ekonomi ]( 2517313 "")2016, seperti luasan wilayah Indonesia, data yang masuk, hingga keinginan BPS menyajikan data berkualitas.
"Karena alasan teknis, seperti diketahui wilayah Indonesia sangat luas dengan berbagai data yang masuk dan perlu ada perbaikan kualitas data," Sasmito menerangkan.
Lebih jauh dijelaskannya, usaha di Indonesia untuk non pertanian tercatat sebanyak 26,7 juta usaha. Dari jumlah itu, tambahnya, sekitar 500 ribu masuk usaha menengah dan besar, sementara sisanya merupakan Usaha Mikro dan Kecil.
"Usaha besar kan kategori omsetnya harus ‎Rp 2,5 miliar ke atas, berbadan hukum, kalau hotel masuk level hotel berbintang. Kalau untuk konstruksi yang menyerap tenaga kerja 20 orang lebih, nah itu tidak sampai 500 ribu. Jadi kita perlu proses datanya, makanya di delay pengumuman hasil Sensus Ekonomi 2016 ke 22 Februari 2017," tandas Sasmito.(fik/nrm)
Advertisement