Liputan6.com, Jakarta- Seiring dengan terus meningkatnya dana pendidikan, maka mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini menjadi suatu keharusan. Selanjutnya mungkin timbul pertanyaan, produk apa yang dapat membantu untuk menyiapkan dana tersebut dengan tepat? Beberapa produk yang sering ditawarkan di antaranya adalah tabung dan asuransi pendidikan.
Tak heran bila masyarakat sering rancu dalam memahami kedua produk ini. Bahkan brosur penawarannya pun tampak mirip sehingga semakin membingungkan. Untuk dapat memilih dengan tepat, Anda perlu mengetahui terlebih dulu perbedaan kedua produk ini.
Dilansir dari Cermati.com, asuransi pendidikan adalah kombinasi antara dua produk yaitu asuransi jiwa berjangka panjang ditambah dengan tabungan. Fungsi dari fitur asuransi tersebut adalah mengantisipasi bila pembeli polis tersebut meninggal, maka anak masih dapat terlindungi secara finansial. Bila masa asuransi telah berakhir dan tidak meninggal, maka asuransi akan memberikan pembayaran plus bonus.
Advertisement
Sementara untuk tabungan pendidikan adalah produk tabungan dengan jangka waktu yang lebih pendek biasanya antara 2-5 tahun yang mewajibkan Anda untuk menyetor dana tertentu secara rutin hingga jatuh tempo.
Baca Juga
Dalam tabungan pendidikan juga terdapat fitur asuransi, namun biasanya nilai perlindungan jauh di bawah asuransi yang terdapat pada asuransi pendidikan. Hal ini karena fitur asuransi tersebut hanya merupakan tambahan saja.
Dari konsep di atas, asuransi dan tabungan pendidikan juga memiliki perbedaan dari sisi imbal hasil yang diberikan. Asuransi pendidikan biasanya mengalokasikan Anda pada unit link, sehingga imbal hasil bergantung pada jenis unit link tersebut, apakah berinvestasi pada saham atau obligasi.
Imbal hasil yang didapat berfluktuasi, bisa saja sangat tinggi atau bisa juga malah merugi. Hal ini sesuai dengan karakteristik risiko yang dimiliki. Apabila Anda tidak mengetahui tentang karakteristik ini, tentu akan mudah gusar dan bingung melihat nilai investasi yang terus turun,
Sementara itu, tabungan pendidikan memberikan imbal hasil yang tetap berupa bunga yang sudah ditentukan oleh bank. Dengan demikian, bila Anda hanya memiliki jangka waktu yang pendek maka lebih baik menggunakan tabungan pendidikan karena risikonya lebih kecil.
Bila Anda ingin menggunakan asuransi pendidikan, pastikan bahwa nda telah memahami risiko yang ada dan ingat bahwa angka-angka dalam penawaran hanyalah ilustrasi saja dan hasil nyata bisa lebih rendah atau lebih tinggi.
Perbedaan lainnya, asuransi pendidikan merupakan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, sehingga tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Mungkin timbul pertanyaan bukankah asuransi kesehatan dijual di bank, mengapa tidak dijamin oleh LPS? Hal ini karena produk tersebut adalah milik perusahaan asuransi dan bank hanya merupakan agen penjual.
Bahkan tidak jarang pula petugas yang menawarkan di bank adalah pegawai dari perusahaan asuransi tersebut, sehingga mereka hanya meminjam tempat dari bank yang bersangkutan. Sementara tabungan pendidikan dapat dijamin oleh LPS sepanjang memenuhi syarat yang ditetapkan, di antaranya adalah ketentuan bunga maksimal.
Dengan demikian, apabila terjadi sesuatu pada keuangan bank, maka dana Anda masih aman karena dapat ditanggung oleh LPS. Oleh karena itu, dalam memilih tabungan pendidikan juga harus cermat memperhatikan apakah bunga yang diberikan masih memenuhi syarat untuk dijamin oleh LPS.
Pada dasarnya, asuransi pendidikan dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi namun lebih berisiko, sedangkan pada tabungan pendidikan imbal hasil yang ditawarkan lebih stabil. Sehingga untuk memilih mana yang lebih tepat, kembali pada kondisi keuangan dan juga profil risiko Anda.
Apakah lebih cocok untuk mengambil yang lebih minim risiko atau lebih agresif? Setelah menentukan asuransi atau tabungan pendidikan yang lebih tepat bagi Anda, jangan lupa untuk membandingkan beberapa penawaran sejenis, sehingga dapat memilih yang paling tepat.