Kebijakan Ekonomi Donald Trump Bikin Harga Emas Berkilau

Melemahnya dolar membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

oleh Nurmayanti diperbarui 24 Jan 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 06:45 WIB

Liputan6.com, New York - Harga emas naik ke posisi tertinggi dalam dua bulan akibat munculnya kegelisahan atas kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dikeluarkan
Presiden Donald Trump mendorong investor mencari aset yang lebih aman. Di sisi lain, dolar dan imbal hasil obligasi jatuh.

Melansir laman Reuters, Selasa (24/1/2017), harga emas di pasar Spot naik 0,6 persen menjadi US$ 1.216,33 per ounce setelah sempat mencapai posisi tertinggi sejak 22 November di level US$ 1.219,43.

Sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,9 persen menjadi US$ 1.215,6 per ounce. "Ini merupaan kisah terkait melemahnya dolar dan ketidakpastian politik," kata analis Danske Bank Jens Pedersen.

Trump secara resmi mengelurkan negaranya dari kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership dan mengatakan kepada para eksekutif perusahaan jika dirinya akan mengenakan pemotongan pajak yang besar jika mereka mau memindahkan pabrik dari luar negeri masuk ke AS.

Sementara dolar jatuh ke posisi terlemah dalam tujuh minggu terhadap
sekeranjang mata uang dunia. Wall Street juga menurun di tengah kekhawatiran investor atas kebijakan proteksionis Trump.

Melemahnya dolar membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. 

Meskipun muncul kekhawatiran terkait langkah proteksionis, rencana Trump untuk memangkas belanja pemerintah, pemotongan pajak, dan deregulasi kemungkinan akan memperkuat dolar dan saham AS jika benar-benar terlaksana.

Sementara harga logam mulia lainnya, paladium turun 1,7 persen ke posisi US$ 772,50 per ounce, setelah menyentuh US$ 795,60, tertinggi
sejak Mei 2015. (Nrm/Ndw)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya