Pemangkasan Produksi Tunjukkan Hasil, Harga Minyak Naik

Harga minyak naik lebh tinggi pada Selasa, ditopang oleh data persediaan harian yang menunjukkan ada penurunan produksi.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 25 Jan 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 06:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik lebh tinggi pada Selasa, ditopang oleh data persediaan harian yang menunjukkan ada penurunan produksi.

Penurunan produksi terjadi setelah ada kesepakatan yang didapat di antara negara-negara eksportir minyak OPEC dan negara Non OPEC.

Melansir CNBC, harga minyak AS naik 43 sen atau 0,8 persen ke level US$ 53,18 per barel. Sementara harga minyak acuan dunia, Brent juga naik 17 persen ke level US$ 55,40 per barel.

Menteri-menteri OPEC dan produsen besar di luar OPEC mengatakan pada Minggu kemarin bahwa hampir 1,8 juta barel per hari produksi yang mereka sepakati untuk dipangkas, sudah dipangkas.

"Pasar minyak kembali bergairah dengan volume yang ringan, dengan dukungan utama dari pemangkasan produksi di Januari dari OPEC dan Non OPEC," ujar Tim Evans, Analis Spesialis Energi di Citi Futures.

Menteri Minyak Irak mengarakan pada hari Senin bahwa kebanyakan perusahaan minyak bekerja di kawasannya berpartisipasi pada pemangkasan produksi sepakat dengan OPEC.

Namun pemangkasan ini terbentur dengan kenaikan produksi di AS saat harga naik. Sumur minyak AS menambah beberapa kilang dalam 4 tahun terakhir, data dari Baker Hughes.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya