Rupiah Stabil, Pelaku Pasar Berspekulasi Hasil Pilkada Jakarta

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.315 per dolar AS hingga 13.336 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Mar 2017, 12:48 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 12:48 WIB
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.315 per dolar AS hingga 13.336 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.315 per dolar AS hingga 13.336 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Jumat ini. Pelaku pasar sedang berspekulasi mengenai hasil pilkada Jakarta.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/3/2017), rupiah dibuka di angka 13.324 per dolar AS, menguat satu basis poin saja jika dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.325 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.315 per dolar AS hingga 13.336 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 1,04 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.329 per dolar AS. Patokan tersebut menguat jika dibanidngkan dengan tahun sebelunya yang ada di angka 13.332 per dolar AS.

Dolar AS menguat tipis di pasar Asia setelah sebelumnya sempat tertekan cukup dalam. Dolar AS memang tertekan karena belum ada kejelasan dari kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump.

Pemungutan suara Kongres AS untuk mencabut Obamacare ditunda hingga 24 Maret. Penundaan ini dilakukan karena ada kekhawatiran dari Gedung Putih atas kurangnya dukungan dari Partai Republik.

"Pelaku pasar terus menjual Dolar AS karena berasumsi RUU kesehatan tidak akan berlalu. Fokus pasar kemudian bergeser ke bagaimana Trump bisa meluluskan rencananya," jelas branch manager State Street Bank and Trust, Tokyo, Jelang, Bart Wakabayashi.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah bergerak stabil di perdagangan Kamis. "Investor mulai berspekulasi mengenai hasil pilkada Jakarta, peringkat S&P dan pertumbuhan PDB pada kuartal I 2017," jelas dia. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya