Cara Menhub Budi Kendalikan Muatan Truk Keluar Masuk Jakarta

Kementerian Perhubungan meningkatkan kualitas jembatan timbang dengan melakukan pelebaran jalan. Ini bekerja sama dengan Kementerian PUPR.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Apr 2017, 19:01 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2017, 19:01 WIB
Jembatan Timbang
Ilustrasi Foto Jembatan Timbang (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Jembatan Timbang Balonggandu yang berada di Karawang, Jawa Barat pada Kamis (27/4/2017).

Jembatan timbang ini menjadi satu dari 25 jembatan timbang yang telah dioperasikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kepolisian.

Menhub Budi menjelaskan, keberadaan Jembatan Timbang Balonggandu yang terletak sekitar 100 km dari Jakarta ini menjadi strategis, karena dilewati banyak sekali truk-truk dari arah timur Jawa yang akan menuju ke arah barat yaitu ke Jawa Barat, Jakarta, dan Sumatera.

Oleh karena itu perlu penambahan fasilitas untuk meningkatkan kualitas pelayanannya misalnya pelebaran jalan, penambahan fasilitas tempat parkir, penyimpanan logistik (gudang), dan lain-lain.

"Kenapa saya katakan strategis, mungkin 60 persen lebih truk barang lewat jalan ini. Ini bisa menyelamatkan 100 km jalan yang menuju arah Jakarta. Oleh karena itu Jembatan Timbang (Balonggandu) yang tadinya tidak kita fungsikan, sekarang kita fungsikan. Kalau jalan kurang lebar kita buat. Tidak ada tempat parkir kita buat. Tidak ada tempat penyimpanan logistik kita buat. Agar ini lengkap," ungkap Budi Karya, Kamis (27/4/2017).

Dalam upaya meningkatkan kualitas Jembatan Timbang, Budi mengungkapkan, telah berbicara dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk membantu Kemenhub, yaitu untuk melakukan pelebaran jalan.

Budi menjelaskan, tahun depan akan membangun Jembatan Timbang lagi yang lokasinya tidak jauh dari Jakarta. Pembangunan tersebut bekerjasama dengan Kementerian PUPR.

"Ke depan kami akan bangun jembatan timbang lagi tapi untuk yang ke arah luar Jakarta dengan APBNP. Kalau Balonggandu kan di arah yang menuju Jakarta. Truk dari Jakarta ke arah timur juga perlu diawasi," ujar dia.

Budi menuturkan, Kementerian PUPR akan membangun alat penimbang kendaraan yang akan dipasang di jalan-jalan tol.

Terkait penegakan aturan jika ditemukan truk yang melebihi muatan, Budi mengatakan tidak akan lagi mengenakan sistem denda. Ia mengatakan pihaknya tengah mencari suatu formulasi yang lebih efektif daripada mengenakan denda. (Yas)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya