Mendag Pastikan Stok Bahan Pokok di Sumatera Utara Aman

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan stok gula dan minyak goreng Sumatera Utara, khususnya Medan mencukupi.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Mei 2017, 12:15 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 12:15 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan stok gula dan minyak goreng Sumatera Utara, khususnya Medan mencukupi.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan stok gula dan minyak goreng Sumatera Utara, khususnya Medan mencukupi.

Liputan6.com, Jakarta Guna memastikan harga dan stok bahan pokok mencukupi saat Ramadan dan Lebaran, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita turun langsung di sejumlah lokasi di kota Medan.

Dalam kunjungan tersebut, Enggartiasto menyatakan stok gula dan minyak goreng Sumatera Utara, khususnya Medan mencukupi. Bahkan menurut dia, stok tersebut cukup untuk waktu enam bulan.

"Beras berlebih sehingga cadangan untuk bahan pokok terkendali. Demikian juga dengan daging. Stok daging beku sangat cukup untuk lebih dari empat bulan. Hasil pantauan harga di pasar rakyat maupun ritel modern menunjukkan harga yang stabil,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/5/2017).‎

Dalam kunjungan kali ini, Enggartiasto mampir juga ke produsen minyak goreng PT Musim Mas dan produsen gula PT Medan Sugar Industry di Kawasan Industri Medan (KIM) 2, Medan, Sumatera Utara. Enggartiasto juga mengunjungi gudang distributor gula, yaitu Gudang 77 CV Tetap Jaya di Tanjung Mulia. 

Selain mengunjungi produsen bahan pokok, Enggartiasto yang didampingi oleh Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi juga menggelar rapat koordinasi (Rakor) Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok di Daerah, yang dilaksanakan di Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara.

Dalam Rakor tersebut, dia menyampaikan jika pemerintah telah mengadakan Rakor dengan Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan seluruh Indonesia pada 22 Maret 2017, untuk membahas kesiapan stok dan harga bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran tahun ini.

Sementara itu, untuk memastikan penerapan harga eceran tertinggi (HET) di Sumatera Utara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti juga melakukan pemantauan harga komoditas gula, minyak goreng dalam kemasan sederhana, dan daging di tingkat ritel.

Ritel modern yang dikunjungi dalam pemantauan penerapan HET adalah Carrefour di Komplek Medan Fair Jalan Gatot Subroto, Swalayan Maju Bersama, dan Swalayan Brastagi di Jalan Imam Bonjol.‎

“Maju Bersama sudah menjual gula dengan harga Rp 12.500 per kg dan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 11 ribu per liter. Di Carrefour pun demikian. Jadi, memang sudah mengimplementasikan nota kesepahaman yang dibuat oleh Aprindo dengan para produsen dan distributor barang-barang komoditas tersebut,” kata Tjahya.‎

Berdasarkan nota kesepahaman antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan distributor yang dilangsungkan pada 4 April 2017, telah ditetapkan HET untuk tiga komoditas. Gula ditetapkan tidak boleh lebih dari Rp 12.500 per kg, minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp 11 ribu per liter, dan daging Rp 80 ribu per kg.

“Secara umum, ritel modern sudah menerapkan HET. Memang ada satu atau dua ritel yang masih belum sesuai, tapi kami sudah tegur,” ungkap dia.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Pasar Sei Sikambing, Medan, Tjahya menyatakan harga komoditas terpantau stabil dibanding seminggu sebelumnya. Beras medium terpantau stabil pada Rp 10 ribu per kg. Pedagang-pedagang di Pasar Sei Sikambing telah menjual gula pasir sesuai HET.

Selain memantau pelaksanaan HET di tingkat pengecer, Tjahya juga mengunjungi gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumatra Utara di Medan.

Berdasarkan data Bulog per 29 April 2017, total beras untuk Provinsi Sumatera Utara adalah 64 ribu ton untuk enam bulan ke depan. Sementara itu, stok gula mencapai 13 ribu ton, cukup untuk tujuh bulan ke depan. “Stok cukup dan sudah diantisipasi hingga enam bulan ke depan. Insya Allah aman,” tandas dia. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya