Pelindo Dorong Layanan Digitalisasi di Pelabuhan

Smart port atau digital port merupakan layanan terintegrasi di pelabuhan yang terkoneksi secara digital.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 12 Mei 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2017, 10:00 WIB
20161025-Bea-Cukai-Kembangkan-ISRM-untuk-Pangkas-Dwelling-Time-Jakarta-IA
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10). Kebijakan ISRM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan dalam proses ekspor-impor. (Liputan6.com/Immaniel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelindo II dan PT Pelindo III mendambakan seluruh pelabuhan di Indonesia sudah bisa ditransformasikan menjadi smart-port ataupun digital-port.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, penyelenggaraan Internasional Association of Port and Harbour (IAPH) World Ports Conference, di Nusa Dua Convention Center – Bali bisa memantik semangat pihak terkait untuk memajukan Pelabuhan Indonesia dengan sistem digital.

"Melalui konferensi ini kami dapat saling berbagi pengetahuan dan belajar mendorong inovasi seperti di pelabuhan di negara lainnya. Saat ini tantangan terbesar adalah mentransformasi pelabuhan menjadi smart-port ataupun digital-port," kata Elvyn, Jakarta Utara, seperti ditulis Jumat (12/5/2017).

Dia melanjutkan, smart-port atau digital-port merupakan layanan terintegrasi di pelabuhan yang terkoneksi secara digital. Layanan tersebut tidak hanya melibatkan pengelola pelabuhan semata tetapi juga stakeholder atau pemangku kepentingan pengelola lainnya seperti bea cukai.

Oleh karena itu Elvyn melihat pentingnya forum IAPH sebagai ajang untuk tidak hanya bertukar informasi dan inovasi tetapi membangun aliansi berbagai pelabuhan di dunia. Momentum IAPH sekaligus juga dapat menunjukkan modernisasi pengelolaan pelabuhan Indonesia.

"Bagi Pelindo 1,2,3, dan 4 dapat menunjukkan kepada pelabuhan di dunia bahwa Indonesia sudah menjalankan konsep pelabuhan yang modern. Kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menyelenggarakan event ini merupakan sebuah kebanggaan dan juga memunculkan added value tersendiri," jelas Elvyn.

Direktur Teknik, Teknologi Informasi dan Komunikasi Pelindo III Husein Latief menambahkan, digitalisasi tersebut diyakini mampu meningkatkan efektifitas layanan pelabuhan serta efisiensi sumber daya yang dibutuhkan di dalam pelabuhan.

"Saat ini di Indonesia sudah dilaksanakan tetapi masih diperlukan ditingkatkan. Sehingga perlu ada tukar-menukar pengetahuan dan pengalaman, ahli dari inovasi-inovasi yang sudah dilakukan di pelabuhan besar di dunia," tambah Husein.

Husein menyebutkan, pengembangan digitalisasi pelabuhan kini dijalankan Pelindo, tetapi tetap perlu untuk mengambil terobosan positif yang sudah ada di pelabuhan lainnya. Menurut dia, ajang seperti IAPH sangat terbuka untuk menjadi ajang saling belajar dan bertukar pengetahuan.

"Harapannya Pelindo 1,2,3, dan 4 menjadi lebih open-mind dan terbuka dalam mempelajari  berbagai inovasi yang disampaikan di dalam event ini," Husein menandaskan.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya