Liputan6.com, Nusa Dua - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II ingin agar seluruh pelabuhan yang beroperasi di Indonesia bisa bertransformasi menjadi smart port dan digital port. Dengan transformasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pelabuhan.
Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya menjelaskan, bersama dengan Pelindo I, III dan IV, Pelindo II menjadi penyelenggara The 30th International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference 2017. Dengan adanya konferensi tingkat dunia tersebut, diharapkan pengelola pelabuhan di Indonesia bisa mendapat banyak pengetahuan teknologi yang bisa diaplikasikan di Indonesia.
Bagi dia, tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah mentransformasikan teknologi ke pelabuhan di Indonesia. ”Saat ini tantangan terbesar adalah mentransformasi pelabuhan menjadi smart port ataupun digital port,” kata Elvyn di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Smart port dan digital port merupakan layanan terintegrasi si pelabuhan yang terkoneksi secara digital. Menurutnya, penerapan teknologi itu memerlukan kerja sama lintas stakeholder.
Menurut Elvyn, smart port dan digital port akan mampu meningkatkan layanan dalam sisi efektivitas layanan pelabuhan. Selain itu, layanan ini juga mampu mengefisiensikan sumber daya di pelabuhan.
Di Indonesia smart port dan digital port sudah diterapkan, Hanya saja, Elvyn mengaku masih terus untuk ditingkatkan.
Di sisi lain, Direktur Teknik Teknologi Informasi dan Komunikasi PT Pelindo III, Husein Latief menuturkan, pertemuan yang diikuti berbagai negara ini begitu untuk menyerap pengetahuan dan inovasi yang diterapkan beberapa pelabuhan di dunia. Ia berharap Pelindo mampu mengadopsi berbagai inovasi yang cocok bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
”Harapannya Pelindo I,II,III, dan IV menjadi lebih open-mind dan terbuka dalam mempelajari berbagai inovasi yang disampaikan di dalam event ini,” ucap Husein. (Dewi/Gdn)