Bos Yahoo Salah Satu CEO Paling Dibenci di Dunia

sejak memimpin Yahoo dari empat tahun silam, Mayer mendapat reputasi sebagai perfeksionis dan tidak banyak disukai oleh pegawai.

oleh Vina A Muliana diperbarui 28 Mei 2017, 05:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 05:00 WIB
Marissa Mayer
Marissa Mayer

Liputan6.com, Jakarta Bos Yahoo Marissa Mayer masuk ke dalam daftar CEO paling dibenci yang dikeluarkan oleh situs lowongan kerja Owler. Marissa Meyer duduk di peringkat kedua dengan skor penilaian hanya sebesar 32,8.

Survei yang dilakukan Owler menggunakan penilaian dari 1 juta penggunanya. Tak hanya dicap gagal, Meyer juga dinilai tidak mampu menyelamatkan Yahoo dari jurang kehancuran.

Melansir laman Forbes, Sabtu (27/5/2017), sejak memimpin Yahoo dari empat tahun silam, Mayer mendapat reputasi sebagai orang yang perfeksionis dan tidak banyak disukai oleh pegawai. Di bawah kendalinya, Yahoo melakukan lebih banyak pemecatan pegawai dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada November 2013, Mayer menerapkan penilaian kinerja berdasarkan peringkat lonceng karyawan. Artinya, jika kinerja karyawan di akhir tahun rendah, mereka akan diberhentikan. Kebijakan ini pun dikeluhkan oleh para bawahannya, bahkan digugat oleh seorang mantan karyawan Yahoo pada Februari 2016.

Selain tidak terlalu disukai pegawai, Mayer juga gagal menyelamatkan Yahoo. sepanjang 2015, saham Yahoo dilaporkan terus turun hingga lebih dari 30 persen dan 12 pejabat eksekutif meninggalkan perusahaan.

Lantaran pendapatan dari bisnis inti Yahoo terus berkurang, Yahoo pun akhirnya menjual inti bisnisnya pada Verizon dengan nilai US$ 4,48 miliar atau setara Rp 59,7 triliun. Akibat kinerjanya yang tidak terlalu baik, Mayer sempat mendapat gelar sebagai salah satu pemimpin paling mengecewakan dari Fortune.

Kini, mengawali 2017, Marissa Mayer membuat keputusan mengejutkan, yakni mengundurkan diri dari jajaran dewan direksi. Namun, tak diketahui lebih lanjut apakah pemimpin cantik ini juga melepaskan jabatan CEO Yahoo yang telah diembannya sejak empat tahun lalu.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya