REI Sumut Optimistis Target Rumah Subsidi Tercapai pada 2017

REI menargetkan pembangunan sebanyak 15 ribu unit rumah bersubsidi pada 2017.

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 15 Jun 2017, 15:45 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 15:45 WIB
Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Gairah untuk memacu pembangunan program sejuta rumah semakin terasa di daerah. Di Sumatera Utara, tahun ini anggota Realestate Indonesia (REI) menargetkan pembangunan sebanyak 15 ribu unit rumah bersubsidi. Meningkat dibandingkan realisasi pada 2016 sebanyak 12.500 unit.

Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Sumatera Utara, Andi Atmoko Panggabean menegaskan sesuai dengan komitmen untuk menjadikan REI sebagai garda terdepan pembangunan rumah rakyat. Maka, tahun ini pihaknya akan menggenjot realisasi pembangunan rumah subsidi di seluruh Sumatera Utara.

Bila tahun lalu dalam situasi pasar kurang baik realisasi bisa melebihi target sebanyak 10 ribu unit, maka realisasi tahun ini juga diharapkan dapat melampaui target.

"Kami optimistis sekali target dapat dilampaui, apalagi saat ini BPHTB sudah turun dari 5 persen menjadi 2,5 persen, sehingga meringankan konsumen rumah subsidi," kata Moko, demikian dia akrab dipanggil kepada Liputan6.com, Kamis (15/6/2017).

Sebaran pembangunan rumah subsidi di daerah itu saat ini berada di Binjai, Deliserdang, Tebingtinggi, Tanah Karo, dan Labuhan Batu.

Tidak sekadar memotivasi pengembang di Sumatera Utara untuk mau membangun rumah rakyat, REI juga terus menjalin sinergi dan komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya.

"Sejauh ini hubungan pengembang di Sumatera Utara dengan pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait cukup baik, meski beberapa peraturan gaungnya belum sampai ke daerah. Misalnya soal kemudahan pemecahan sertifikat tanah atau penyederhanaan perizinan, memang belum dapat dirasakan. Jadi komunikasi akan terus kami bangun terus-menerus," ujar Moko.

Diakui, proses perizinan di sejumlah daerah di Sumatera Utara berbeda-beda, tergantung kebijakan pemerintah kabupaten dan kota yang bersangkutan. Beberapa waktu lalu misalnya, dia mendapat laporan ada pengembang yang sangat sulit untuk mendapatkan izin, bahkan hingga lebih dari enam bulan. Namun, ada pengembang lain yang satu bulan saja sudah selesai izinnya.

Oleh karena itu, Moko berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menekan pemerintah daerah agar memberikan kemudahan seperti yang sudah dilakukan pemerintah pusat, sehingga upaya merealisasikan program sejuta rumah tidak hanya dibebankan kepada pengembang.

"REI itu kan membantu (pemerintah) tapi kok malah dipersulit. Seharusnya kondisi-nya dibalik, pemerintah membantu pengembang juga yang sudah mau menanggung beban tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah," tegas Moko yang juga dikenal sebagai tokoh pemuda di Sumatera Utara.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya