Strategi Bulog Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran

Perum Bulog mencoba melakukan beberapa cara untuk bisa menjaga harga pangan di pasaran.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Jun 2017, 20:12 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 20:12 WIB
Harga pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat terpantau naik Dua pekan menjelang puasa. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)
Harga pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat terpantau naik Dua pekan menjelang puasa. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog mencoba melakukan beberapa cara untuk bisa menjaga harga pangan di pasaran. Salah satunya dengan melakukan Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP).

Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti menjelaskan, gerakan ini sudah dilakukan sejak 17 Mei 2017. Komoditas yang disediakan dalam GSP yaltu beras (medium dan premium), gula, daging, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai dan komoditas lokal lainnya.

"Khusus untuk operasi pasar, sebetulnya seperti yang kami gariskan, Bulog tidak melakukan operasi pasar. Yang dilakukan Bulog adalah gerakan stabilisasi harga pangan. Karena saya sependapat, bahwa operasi apalagi yang abal-abal itu pasti hanya akan dicibir oleh pasar," kata Djarot di kantornya, Jumat (16/6/2017).

Ia menuturkan, sistem GSP ini, jika harga bawang putih, misalnya, sudah tembus di harga Rp 60 ribu per kilogram (kg), Perum Bulog tidak akan menggelontorkan bawang putih langsung dengan harga murah. Namun dilakukan secara bertahap.

"Yang kami lakukan, khusus bawang putih ketika harga Rp 60.000 kami jual harga Rp 38.000. Setelah mulai turun kita jual Rp35.000 terus Rp 30.000. Tapi tidak abal-abal," terang Djarot. 

Cara ini terbukti efektif, mengingat harga bawang putih saat ini berangsur turun dan mendekati harga normal. Upaya stabilisasi dilakukan pula dengan memperbanyak saluran penjualan melalui kerja sama dengan pedagang eceran, pengembangan Rumah Pangan Krta (RPK), penjualan langsung kepada konsumen, sinergi BUMN dan kerja sama dengan Pemerintah daerah atau instansi.

Sementara itu, di sisi lain, stok beras yang dimiliki Perum Bulog per 16 Juni 2017 sebanyak 1,79 juta ton setara beras atau cukup untuk penyaluran Rastra 7,98 bulan ke depan. Penyaluran Rastra hingga 16 Juni telah dilakukan sebesar 962.455 ton atau 75,24 persen dari total pagu Juni 2017 atau 37,62 persen dari pagu tahun 2017. Pengadaan gabah atau beras yang dilakukan oleh Perum Bulog hingga 16 Juni 2017 sebesar 1,2 juta ton setara beras.

Kesiapan stok pangan lain yang dimiliki oleh Perum Bulog per 13 Juni 2017 adalah bawang merah sebanyak 45,91 ton, bawang putih sebanyak 215,94 ton, gula pasir sebanyak 373 ribu ton, daging sapi sebanyak 66,37 ton, jagung sebanyak 62,9 ribu ton, daging kerbau sebanyak 30 ribu ton, kedelai sebanyak 9 ton dan minyak goreng sebanyak 820 ribu liter.

Berdasarkan data BPS, harga gabah (GKP) maupun beras di tingkat penggilingan, serta beras di tingkat eceran (termurah dan terendah) bergerak di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Harga GKP saat ini mencapai Rp 4.485/kg, GKG Rp 5.622/kg dan beras mencapai Rp 8.461 per kg untuk kualitas medium. Kenaikan harga tersebut masih dinilai wajar mengingat di beberapa wilayah telah melewati masa panen dan juga biasa terjadi menjelang Ramadan dan ldul Fitri. ‎(Yas)

 

Saksikan Video Berikut di Bawah Ini:

 

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya