Ibu Kota Pindah Kalimantan, Jakarta Jadi Pusat Bisnis

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku, pemerintah belum memutuskan kota mana yang akan menjadi ibu kota baru di Kalimantan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 05 Jul 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 08:00 WIB
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro optimistis pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan dapat terealisasi pada 2018.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro optimistis pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan dapat terealisasi pada 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro optimistis pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan dapat terealisasi pada 2018. Nantinya, Jakarta akan menjadi pusat ekonomi dan bisnis, sementara Kalimantan akan menggantikan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.

"Kajian (pemindahan) ditargetkan selesai 2017, dan persiapan mulai pada 2018," kata Bambang saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Bambang menuturkan, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi, bisnis, dan keuangan. Adapun ibu kota baru Indonesia akan digantikan di Kalimantan. Hal ini layaknya di negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Brasil.

"Jakarta tetap jadi pusat ekonomi, bisnis, dan keuangan. Sedangkan ibu kota baru Kalimantan jadi pusat administrasi pemerintahan. Seperti New York dan Washington DC di AS, serta Brazilia dan Sao Paulo di Brasil," ucap Mantan Menteri Keuangan itu.

Bambang mengaku, pemerintah belum memutuskan kota mana yang akan menjadi ibu kota baru di Kalimantan. Sebelumnya muncul wacana Palangkaraya. "Belum diputuskan," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah sedang mengkaji estimasi pendanaan yang dibutuhkan untuk merealisasikan pemindahan ibu kota Jakarta, selain penentuan lokasi, skema pendanaan, serta tata kotanya. Bambang menjelaskan, pemerintah akan menggandeng swasta untuk mencari sumber pendanaan.

"Kita akan mendorong pendanaan dengan skema public private partnership (PPP). Estimasi sedang dihitung dan lahan harus yang dikuasai negara sehingga tidak perlu pembebasan," tandas Bambang.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya