Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Rini Soemarno mengakui sepanjang awal 2017 serapan belanja modal BUMN atau Capital Expenditure (Capex) masih rendah. Tahun ini, dari 112 BUMN setidaknya memiliki total capex sebesar Rp 475 triliun.
Melihat hal itu, Rini mengaku terus mengingatkan kepada BUMN untuk bergerak cepat dalam menggunakan angggarannya. Semakin cepat capex itu terserap, maka kontribusi terhadap pembangunan ekonomi juga semakin terasa.
"Memang kuartal 1 tahun ini masih rendah, angka pastinya nanti konfirmasi ke sesmen, ini yang saya sering ingatkan harus dikejar terus," kata Rini di Kementerian BUMN, Jumat (7/7/2017).
Advertisement
Rendahnya serapan capex tersebut dikatakan Rini tidak terlepas dari persoalan klasik mulai dari pembebasan lahan infrastruktur yang sulit. Dengan begitu, menjadi faktor beberapa izin proyek yang dikerjakan oleh BUMN sebagian masih tertunda.
Persoalan capex ini dikatakan Rini juga sering diingatkan oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Karena BUMN telah dianggap sebagai agen pembangunan, maka Rini menganggap tanggung jawabnya saat ini sangatlah besar.
Untuk mempercepat serapan capex ini, Rini tidak hanya mengingatkan kepada direksi BUMN, tapi juga seluruh pejabat dan pegawai Kementerian BUMN.
"Tidak hanya antar BUMN yang harus sinergi, tapi kita di Kementerian BUMN dan BUMN itu sendiri juga harus terus bersinergi," tambah Rini.
"Ada satu lagi yang saya tekankan betul kepada seluruh pejabat kementerian BUMN dan direksi BUMN, bahwa fungsi kita bukan hanya mencatat keuntungan dan meningkatkan aset, tapi bagaimana kita juga bisa berkontribusi secara nyata dan terlihat kepada masyarakat," tutup Rini. (Yas)