Survei BI: Kegiatan Dunia Usaha Meningkat pada Kuartal II 2017

Dari hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan kegiatan usaha meningkat, dan peningkatan tertinggi terjadi di sektor perdagangan,hotel.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jul 2017, 20:36 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2017, 20:36 WIB
20170524-Jelang Ramadan, Harga Sembako Stabil-Angga
Aktivitas pedagang di pasar tradisional Senen, Jakarta Pusat, Rabu (24/5). Menghadapi bulan puasa, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan bahwa harga bahan pokok di pasaran terpantau stabil. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dari hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kegiatan usaha pada kuartal II 2017 tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal II 2017 sebesar 17,36 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2017 sebesar 4,8 persen. Peningkatan kegiatan usaha terjadi pada sebagian besar sektor dengan peningkatan tertinggi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 4,32 persen.

Kemudian sektor industri pengolahan sebesar 3,81 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 3,38 persen. Berdasarkan sebagian respon di sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan, peningkatan kegiatan usaha disebabkan faktor musiman yang mendorong peningkatan permintaan terutama di pasar domestik.

Selain itu, peningkatan kinerja sektor industri pengolahan sejalan dengan nilai PMI-SKDU kuartal II yang berada di level ekspansi disebabkan terutama pada ekspansi indeks volume produksi dan jumlah tenaga kerja. Demikian mengutip keterangan tertulis di laman Bank Indonesia, Senin (10/7/2017).

Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai secara rata-rata meningkat. Hasil survei menunjukkan, sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada kuartal II 2017 sebesar 77,06 persen, lebih tinggi dibandingkan 76,92 persen pada kuartal sebelumnya.

Tingkat penggunaan kapasitas produksi paling tinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih (rata-rata sebesar 80,53 persen). Di sisi lain, penggunaan kapasitas produksi paling rendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian.

Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia pada kuartal II 2017 juga tetap baik, dengan akses terhadap kredi bank yang relatif rendah. Ini terkonfirmasi dari saldo bersih (SB) kondisi likuditas perusahaan sebesar 37,69 persen, meningkat dari SB 35,75 persen pada periode sebelumnya.

Sebagian besar responden SKDU (54.19 persen) menjawab kondisi likuiditas perusahaan masih cukup baik pada kuartal II 2017. Sementara itu, sebesar 41,75 persen responden menjawab kondisi likuditas pada kuartal II 2017 lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Hanya 4,06 persen responden yang mengkonfirmasi kondisi likuiditas lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya.

Memaksuki kuartal III 2017, kegiatan usaha diperkirakan tumbuh terbatas tercermin dari SBT yang menurun menjadi 14,93 persen. Hal itu sejalan dengan berakhirnya faktor musiman Ramadan dan libur Idul Fitri yang berdampak terhadap kegiatan usaha pada sebagian besar sektor lapangan usaha terutama sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor perdagangan.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya