Investor China Minat Investasi di Kalimantan Utara

Investor China berminat menanamkan modal di sektor energi terbarukan dan pengelolaan air minum.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Jul 2017, 19:15 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 19:15 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menarik minat investasi asing ke dalam negeri, khususnya di luar Jawa. Salah satunya, yaitu investor asal China yang ditawarkan untuk berinvestasi di Kalimantan Utara.

Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Imam Haryono mengatakan, sejumlah investor asal Negeri Tirai Bambu tersebut berminat untuk menanamkan modalnya di sektor energi terbarukan, yakni pengelolaan air minum.

‎"Para investor China mau berinvestasi di Indonesia, beberapa perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan terutama hydropower dan geothermal. Kemudian juga perusahaan konservasi atau penyediaan air, baik air baku maupun air minum dari air laut. Kemudian perusahaan manufaktur," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Dia menjelaskan, Kalimantan Utara memiliki sejumlah potensi investasi di bidang industri yang bisa digarap oleh investor China, di antaranya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan total kapasitas mencapai 7.080 megawatt (MW) dengan nilai investasi US$ 17 miliar.

Kemudian, kawasan industri seluas 4.000 hektare (ha), pabrik smelter alumina dan aluminium di atas lahan seluas 100 ha dengan nilai investasi sebesar US$ 7 miliar, pelabuhan internasional dan pembangunan kota mandiri di atas lahan seluas 2.000 ha.

"Jadi Kalimantan Utara itu sudah siap. (Komitmen) Nilai investasinya belum. Tapi mereka sudah siap, (tahun ini realisasi investasinya) kita harapkan demikian," kata dia.

Imam menuturkan, masuknya investasi asal China ke Indonesia dinilai akan memberikan dampak positif bagi sektor industri di Tanah Air. Sebab, perusahaan-perusahaan asal China memiliki keunggulan dalam hal teknologi, dana, dan jaringan.

"Kerja sama ini akan sama-sama menguntungkan, mereka punya teknologi, capital dan network. Kita punya sumber daya alam, sumber daya manusia, lokasi dan domestik market. Ini kalau di-mix bagus," ujar dia.

Sejumlah investor China yang tengah menjajaki peluang investasi di Indonesia, antara lain Zhengzhou Demeter New Energy Technology Co Ltd, Shandong Water Development Group Co Ltd, China Meheo, CEFC Beijing International Energy Company Limited, Jiangsu Boda Enviromental Protection Co Ltd, Beijing Huayou International Logistics & Engineering Service Co Ltd, dan Risen Energy Co Ltd.

Selain itu, Beijing East Environment Energy Technology Co Ltd, China Power International Development Ltd, Guangdong Guanyeu Highway & Bridge Company Ltd, Louyang Yixin Enviromental Protection Technology Co Ltd, dan HenanRuyangTiancai Textile Co Ltd.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya