Liputan6.com, Jakarta Aturan mengenai pelaksanaan National Payment Gateway (NPG) telah dikeluarkan Bank Indonesia. Aturan yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) ini menjadi langkah awal efisiensi dan kemudahan transaksi di Indonesia.
Mengenai hal itu, Chief Economist SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) Eric Sugandi menjelaskan, NPG akan membawa dampak positif di masyarakat karena selama ini juga sudah banyak transaksi elektronik yang digunakan seperti mobile banking, internet banking dan lainnya.
"Jadi kalau misalnya kita bayar-bayar pakai kartu kredit atau beli barang, transfer uang secara online, itu seperti jalan sendiri-sendiri dan perlu ada aturannya sendiri memang. Dan saya lihat dengan adanya NPG itu merupakan sesuatu yang baik dan akan jadi pengawasan dari BI dan OJK, mereka akan masuk kesana," kata Eric kepada wartawan, Senin (17/7/2017).
Advertisement
Nantinya, dikatakan Eric, dengan adanya NPG, keamanan konsumen dalam bertransaksi akan terjamin dan akan mendorong transaksi elektronik.
Hanya saja, lanjutnya, memang butuh waktu untuk memaksimalkan NPG dan pelaksanaannya harus diawasi dengan baik. Terlebih lagi, edukasi ke masyarakat harus digalakkan agar bisa menjangkau masyarakat yang di desa. Eric menilai, di sana peran OJK harus maksimal.
"BI dan OJK bisa adakan acara di kota-kota untuk sosialisasi, akan tetapi buat masyarakat menengah ke bawah pun mereka akan mengikuti karena bangsa kita itu lumayan cukup cepat mengikuti perkembangan teknologi," imbuhnya.
Senada dengan Eric, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta optimistis bahwa dengan terlaksananya NPG ini, akan membawa masyarakat ke kegiatan payment yang lebih efisien karena tidak akan tergantung lagi dengan perusahaan asing sebagai broker.
"Sehingga perkembangan e-money dan lainnya ke depan akan lebih menguntungkan perekonomian domestik. Maka itu, kesiapan infrastrukturnya harus maksimal untuk mendapatkan trust dari masyarakat," ungkap Rangga.
Ia juga setuju bahwa edukasi ke masyarakat desa tentang pelaksanaan NPG menjadi penting lantaran masyarakat yang berada di pedesaan masih banyak yang belum paham betul mengenai perbankan. Akses perbankan juga harus mudah agar setiap pelosok bisa menjangkau. (Yas)