Begini Cara Antisipasi Jika Tiba-Tiba Terkena PHK

Sebelum PHK datang menghampiri, kita perlu mempersiapkan beberapa hal sebagai langkah antisipasi.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 24 Jul 2017, 06:15 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 06:15 WIB
PHK
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang bisa memprediksi kejadian apa yang akan terjadi esok hari atau satu minggu kemudian? Kejadian tak terduga seperti kecelakaan bisa terjadi kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, termasuk pada saat berada di kantor.

Situasi kantor yang tidak dapat diprediksi membuat kita harus berhati-hati setiap saat. Hal terburuknya adalah ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terpaksa membuat kita menganggur. Kalau sudah begini, apa langkah yang harus ditempuh untuk bisa melanjutkan kehidupan?

Ancaman PHK merupakan ancaman terbesar bagi karyawan. Krisis ekonomi besar-besaran yang terjadi di tahun 1998 adalah suatu bukti di mana banyak perusahaan yang bangkrut dan terjadinya PHK massal karena pada saat itu nilai tukar rupiah sangat turun dibandingkan dolar Amerika Serikat (AS).

Hal ini menyebabkan banyak rakyat yang hidup melarat, bahkan kelaparan terjadi di mana-mana. Sebelum PHK datang menghampiri, kita perlu mempersiapkan beberapa hal sebagai langkah antisipasi.

Apa sajakah hal tersebut? Simak ulasannya seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Siapkan Tabungan

Sifat menabung diajarkan kepada kita sejak dini agar sifat ini terbawa ketika besar nanti. Saat sudah bekerja, kebiasaan ini tidak bisa dihilangkan begitu saja. Alangkah baiknya jika kebiasaan ini semakin ditingkatkan ketika kita sudah bisa menghasilkan uang sendiri.

Sisihkanlah pendapatan bulanan Anda untuk ditabung, setidaknya 15 persen hingga 20 persen per bulannya dari total penghasilan yang diperoleh.

Semakin banyak penghasilan yang diperoleh, semakin banyak pula jumlah yang bisa ditabung. Tabungan ini nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam skala besar, termasuk saat PHK datang menghampiri.

2. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat ini juga bisa dikatakan sebagai tabungan cadangan. Selain tabungan utama, buatlah rekening khusus untuk dana darurat. Berapa dana yang perlu disisihkan? Sekitar 10  persen dari total penghasilan yang didapatkan setiap bulannya.

Usahakan untuk menghindari pembuatan ATM agar Anda tidak bisa menarik dana darurat sesuka hati. Upayakanlah untuk selalu mengisi dana darurat. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Semakin cepat Anda mulai melakukannya, semakin banyak pula jumlah dana yang terkumpulkan.

Simak video menarik di bawah ini:

Produk Asuransi

3. Ikuti Produk Asuransi

Ada banyak jenis produk asuransi yang ada saat ini. Mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pendidikan, asuransi perjalanan, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi untuk properti.

Dari produk asuransi tersebut, pilihlah jenis asuransi kesehatan yang merupakan asuransi perlindungan diri terbaik untuk Anda.

Manfaat apa yang akan didapatkan? Sama seperti produk asuransi lainnya. Ketika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Pihak asuransi juga akan memberikan sejumlah dana kepada Anda sebagai bentuk keringanan biaya.

Banyaknya uang yang diberikan juga tergantung polis dan premi yang dibayarkan setiap bulannya. Semakin besar preminya, semakin besar pula besar tanggungannya.

Sebelum memilih produk asuransi, ada baiknya jika Anda juga mencari referensi mengenai perusahaan asuransi terbaik yang ada di Indonesia. Pilihlah perusahaan asuransi dengan rating terbaik dari masyarakat Indonesia.

Investasi

4. Jangan Lupa Berinvestasi

Sama halnya dengan produk asuransi, produk yang ada untuk diinvestasikan juga beranekaragam. Mulai dari properti, deposito, obligasi, emas, valas (valuta asing), reksadana, dan investasi saham. Berinvestasi adalah pilihan yang tepat sebagai antisipasi pada kejadian tak terduga yang terjadi di kantor.

Karena tujuan utama Anda untuk mengantisipasi PHK, sebaiknya Anda bergabung pada jenis investasi jangka panjang, seperti properti, emas, dan reksadana.

Investasi Sudah Murah

Siapa bilang investasi memerlukan dana yang besar? Tentu saja tidak! Berinvestasi saat ini bisa dilakukan hanya dengan modal Rp 100 ribu saja. Untuk reksadana sendiri, ada beberapa sekuritas yang memperbolehkan nasabahnya untuk bergabung hanya dengan modal Rp 500 ribu . H

asil atau return yang didapatkan saat berinvestasi juga worth it. Dana yang diinvestasikan nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau bahkan sebagai modal untuk membuka bisnis.
Kita semua selalu berdoa dan berharap agar semuanya berjalan sesuai dengan keinginan kita.

Namun, hal itu sangatlah mustahil. Roda kehidupan berputar, kadang kita berada di atas, kadang kita berada di bawah. Semoga empat jenis antisipasi di atas dapat membantu Anda untuk menghadapi risiko pekerjaan yang datangnya tidak pasti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya