Tak Dapat Anggaran, Bappenas Tetap Kaji Pemindahan Ibu Kota

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menuturkan, pihaknya juga melakukan kajian 10 kota baru.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jul 2017, 19:36 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 19:36 WIB
20170705-Ibu Kota-Jakarta-Palangka Raya
Pemerintah mengkaji pemindahan Ibu Kota pemerintahan dari Jakarta. Salah satunya ke Palangka Raya, Kalimatan Tengah. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tetap melakukan kajian pemindahan ibu kota, ‎meski kajian tersebut tidak dapat anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ‎pemerintah serius merealisasikan wacana pemindahan ibu kota Indonesia, dengan melakukan kajian terlebih dahulu secara konprehensif.

"Wacana perpindahan ibu kota kami serius. Kami melakukan secara serius dan melakukan kajian terlebih dahulu," kata Bambang, ‎saat rapat dengan Komisi XI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Bambang melanjutkan, untuk mencari kota yang tepat menggantikan Jakarta, lembaganya telah mengajukan anggaran Rp 7 miliar, namun pengajuan tersebut di‎tolak. Meski demikian kajian tetap dilakukan dengan menggandeng instansi lain. Saat ini Bappenas juga sudah melakukan kajian terhadap 10 wilayah untuk dijadikan kota baru.

‎"Kami ingin melakukan kajian tersebut, kami bekerjasama dengan kementerian lain, Bappenas sudah melakukan kajian 10 kota baru di Indonesia," ujar dia.

Bambang menuturkan, Bappenas juga sedang memikirkan, agar proses pemindahan ibu kota tidak memberatkan APBN. Salah satu pilihannya dengan melibatkan pihak swasta.

"Kita buat skema yang membuat kebutuhan APBN seminimal mungkin atau membantu APBN dengan skema swasta dalam proses pemindahan," ucap Bambang.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya