Stok Menipis, Industri Harap Garam Impor Bisa Masuk dalam 2 Pekan

Jika dalam dua minggu garam tersebut belum juga masuk, maka akan mengganggu proses produksi.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Jul 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2017, 09:30 WIB
garam
Para petani garam di Kedung Jepara memanen garam yang tahun 2017 berasa manis. (foto : Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta Produsen makanan dan minuman berharap garam industri yang diimpor bisa segera masuk ke Indonesia. Hal tersebut lantaran stok garam untuk kebutuhan industri sudah sangat kritis.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan, pemerintah memang telah memberikan izin impor untuk garam industri. Namun jika izin impor tersebut digunakan saat ini, garam impor paling cepat baru masuk ke Indonesia dalam dua minggu.

"Untuk sampai sini paling cepat dua minggu kalau kontainer. Kalau kapal besar bisa sebulan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (31/7/2017).

Sedangkan saat ini, ujar dia, stok garam industri sudah sangat menipis. Jika dalam dua minggu garam tersebut belum juga masuk, maka akan mengganggu proses produksi, khususnya di industri makanan.

"Buat industri posisinya sudah kritis. Dalam dua minggu ke depan harus masuk, kalau tidak akan mengganggu," dia menuturkan.

Adhi menjelaskan, garam industrinya biasanya banyak dipakai untuk bumbu produk makanan. Dan beruntungnya, di tengah kondisi krisis garam belum ada industri yang sampai setop berproduksi.

‎"Sampai sekarang belum (yang setop produksi), karena masih sisa-sisa stok masih ada, tapi sudah kritis. Makanya dua minggu lalu sudah kita desak pemerintah makanya untuk garam industri dikasih. Bisanya untuk bumbu, seperti bumbu mi instan dan lain-lain," ucap dia.

Tonton video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya