Dalam Semalam, Pria Ini Salip Jack Ma Jadi Orang Terkaya di Asia

Hanya dalam waktu semalam, pria ini bertambah kekayaannya sebesar US$ 1 miliar.

oleh Vina A Muliana diperbarui 08 Agu 2017, 21:09 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 21:09 WIB
Ma Huateng
Ma Huateng (Forbes)

Liputan6.com, Beijing - Posisi orang terkaya di Asia kini tidak lagi ditempati oleh Bos Alibaba Jack Ma. Pada Senin, 7 Agustus 2017, bos dari perusahaan teknologi Tencent, Ma Huateng mampu duduk di posisi puncak. Ini merupakan kali pertama Ma Huateng mengisi posisi tersebut.

Kenaikan nilai saham Tencent sebesar 2,95 persen turut mengerek kekayaan miliarder berusia 45 tahun ini. Hanya dalam waktu semalam, pria ini bertambah kekayaannya sebesar US$ 1 miliar.

Dilansir dari Forbes, Selasa (8/8/2017), kekayaan Ma Huateng kini bertengger di angka US$ 36,2 miliar. Angka itu lebih besar dibanding kekayaan Jack Ma yang berada di angka US$ 35,6 miliar.

Pesatnya pertumbuhan Tencent dan Alibaba mengisyaratkan peningkatan jasa online di China. Negara dengan penduduk terbanyak di dunia ini kini menjadi negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.

Ma Huateng merupakan pendiri dan CEO dari Tencent Holdings, perusahaan internet yang sahamnya jadi favorit investor di pasar modal Tiongkok. Produk andalan Tencent adalah WeChat, aplikasi pesan instan yang ketenarannya mendunia.

WeChat menjadikan Lionel Messi, pesepakbola terbaik dunia 4 kali, sebagai bintang iklannya. Pengguna WeChat kini sudah melampaui angka 270 juta.

Selain WeChat, Tencent juga punya QQ, aplikasi pesan instan yang sangat hit di Negeri Paman Mao. Kemudian perusahaan ini juga membuat sejumlah game online seperti Legend of Yulong dan Legend of Xuanyuan.

Ma merupakan lulusan dari Shenzhen University dan kemudian mendirikan Tencent pada 1998. QQ merupakan produk pertama dari Tencent. Sampai September 2012, pengguna QQ mencapai 784 juta.

Baru-baru ini, Tencent mengembangkan sayap bisnis dengan mengakuisisi situs belanja elektronik raksasa di China, JD.com. Langkah ini diyakini banyak pihak untuk menandingi Alibaba, sang penguasa belanja online.

Simak video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya