Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Pelaku pasar menunggu pidato pejabat Bank Sentral AS.
Mengutip Bloomberg, Selasa (22/8/2017), rupiah dibuka di angka 13.344 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.351 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.335 per dolar AS hingga 13.345 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat hampir 1 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.338 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.355 per dolar AS.
Dolar AS bergerak stabil di Asia pada perdagangan hari ini. Untuk jangka pendek, fokus pelaku pasar tertuju kepada pidato Janet Yellen Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) di Jackson Hole, Wyoming, AS.
Jika dalam pidato tersebut Yellen memberikan sinyal kenaikan suku bunga pada Desember, maka akan membuat dolar AS menguat sehingga bakal menekan mata uang lainnya.
"Jadi sekarang semua mata tertuju kepada gerak Dolar AS," jelas Kepala Perdagangan Asia Pasifik OANDA, Singapura, Stephen Innes, seperti dikutip dari Reuters.
Sedangkan Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, rupiah bergerak stabil pada perdagangan kemarin. Walaupun dolar AS menguat di Asia, sentimen positif di pasar Surat Utang Negara (SUN) seiring dengan harapan pelonggaran moneter, menjaga pasokan dolar domestik tetap solid dan mencegah pelemahan rupiah.
"Namun, dengan semakin panasnya politik antara AS dan Korea Utara, aksi pengalihan dana ke instrumen safe haven bisa ikut menekan rupiah," jelas dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: