Bos BKPM: Investasi di Sektor Pariwisata RI Pasti Menguntungkan

Pertumbuhan sektor pariwisata dalam semester pertama 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya lebih dari 35 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Okt 2017, 12:15 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 12:15 WIB
Padang, Sumatera Barat.(Dok BKPM)
Padang, Sumatera Barat.(Dok BKPM)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengajak investor asing dan domestik untuk menanamkan modal di sektor pariwisata. Investasi di sektor pariwisata Indonesia memberikan imbal hasil yang sangat menjanjikan. 

Thomas mencontohkan penanaman modal yang dilakukan investor di sektor pariwisata terutama di Bali sepuluh tahun silam maka sekarang sudah dapat menikmati hasilnya.

“Kalau investor menanamkan modalnya di Bali sepuluh tahun silam dalam bentuk hotel, resort dan vila, maka sekarang pasti sedang menikmati keuntungan dari perkembangan sektorpariwisata di Indonesia. Jadi sekarang saatnya investasi di ‘Bali Baru’,” ujar Thomas dalam keterangan resmi Senin (9/10/2017).

BKPM mengajak investor untuk melihat bagaimana profil-profil destinasi pariwisata tersebut dalam forum Regional Investment Forum (RIF) yang akan diselenggarakandi Padang, Sumatera Barat pada tanggal 15-17 Oktober 2017 mendatang.

Pertumbuhan sektor pariwisata dalam semester pertama 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya lebih dari 35 persen. Ini tentu menunjukkan bagaimana ruang pertumbuhan sektor ini masih terbuka lebar.

Dari data BKPM, selama periode 2010 - 2016 realisasi investasi di sektor pariwisata tumbuh rata-rata 20 persen per tahun dan menyerap 221 ribu tenaga kerja.

Jika merujuk pada data realisasi investasi pariwisata pada Semester I 2017, nilai realisasi investasi pariwisata mencapai US$ 929,14 juta atau Rp 12,4 triliun. Nilai ini tumbuh 37 persen dari realisasi investasi pariwisata pada semester I tahun 2016.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mendukung pelaksanaan kegiatan RIF Padang 2017, terutama untuk mendongkrak jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia.

“Investor yang hadir dapat menanamkan modalnya membangun fasilitas di destinasi prioritas yangditawarkan. Ini akan semakin memperkaya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Indonesia,” lanjut Arief.

Arief menilai bahwa menyiapkan Atraksi, Amenitas (sarana dan prasarana), dan Aksesibilitas (3A) untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berwisata di Indonesia adalah tugas bersama baik pemerintah maupun masyarakat pengusaha.

Sedangkan Gubernur Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno menjelaskan bahwa Padang sebenarnya telah dikenal sebagai pelabuhan hub internasional sejak abad 16.

"Sumatra Barat sangat terbuka bagi bisnis dan investasi. Keindahan Gunung Padang, Pantai Mandeh,serta kelezatan makanan khas Padang siap menyambut investor asing dan domestik yang akandatang," ungkapnya.

Forum promosi investasi RIF yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal didukungoleh Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tersebutakan menawarkan enam dari 10 destinasi pariwisata “Bali Baru” yang merupakan prioritas pemerintah.

Kesepuluh destinasi tersebut yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), TanjungLesung (Banten), Kepulauan Seribu dan Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur) serta 2 kawasan pariwisata terpadu di Sumatera Barat yakni Mandeh dan Gunung Padang akan menjadi fokus utama yang ditawarkan.

Hingga kini, tercatat 114 investor mancanegara dari Australia, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Tiongkok dan Inggris telah memastikan diri untuk menghadiri acara tersebut.

Kurang lebih 66 pertemuan telah dijadwalkan antara investor dengan pemerintah daerah maupunpengusaha setempat untuk menjajaki peluang investasi di sektor pariwisata.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya