H-1, 92 Persen Pengguna Jalan Tol Telah Gunakan E-Money

BPJT optimistis hingga 31 Oktober 100 persen pengguna jalan tol sudah menggunakan uang elektronik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Okt 2017, 15:15 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 15:15 WIB
GT Cibubur Utama dan Cimanggis Utama Dihapus
Sejumlah kendaraan antre di pintu tol Cibubur Utama, Jakarta, Rabu (6/9). PT Jasa Marga akan melakukan perubahan sistem transaksi jalan tol Jagorawi dari sistem terbuka dan tertutup menjadi sistem terbuka. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melaporkan hingga 27 Oktober 2017, penerapan program elektronifikasi di jalan tol telah mencapai hasil yang menggembirakan. Tercatat, sudah 92 persen pengguna jalan tol secara nasional sudah menggunakan uang elektronik.

Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan pencapaian ini bentuk sosialisasi dan insentif yang diberikan pemerintah bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan selalu penerbit e-money.

"Jadi untuk nasional tinggal 8 persen, ini tinggal dua hari, jadi 8 persen itu kita harapkan semua akan menggunakan uang elektronik," kata Herry di Galeri Nasional, Senin (30/10/2017).

Hal yang lebih tinggi dicapai untuk wilayah Jabodetabek. Tercatat, hingga Jumat minggu lalu sudah mencapai 95 persen. Sedangkan untuk wilayah Jawa yang non Jabodetabek 88 persen dan di luar Jawa mencapai 77 persen.

"Jabodetabek bahkan tinggal 5 persen yang belum. Kemudian yang non Jabodetabek tinggal 12 persen, jadi sudah 88 persen, dan Luar Jawa sudah persen," jelasnya.

Herry optimistis, hingga 31 Oktober, 100 persen pengguna jalan tol sudah menggunakan uang elektronik.

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan akan menjual 1,5 juta kartu uang elektronik di sejumlah gerbang tol di seluruh Indonesia, khususnya yang belum menerapkan 100 persen nontunai. Kartu perdana tersebut didiskon Rp 20 ribu mulai besok 16-31 Oktober 2017.

Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Hadi Suprayirno mengungkapkan, pemerintah menargetkan 100 persen pembayaran nontunai di seluruh gerbang tol dapat terealisasi pada 31 Oktober ini.

"Hingga 20 Oktober 2017, tingkat penetrasi uang elektronik di jalan tol sudah mencapai 80 persen. Ini pencapaian yang bagus, karena di Desember 2016 masih berkisar 23 persen. Kemudian naik menjadi 32 persen saat trafik Lebaran, tapi turun lagi menjadi 28 persen," kata Hadi.

Untuk menggejot penetrasi 100 persen, ia mengakui, perbankan dan BUJT terus melakukan sosialisasi, menyadarkan para pengguna tol menggunakan uang elektronik. Dengan transaksi pembayaran nontunai, diharapkan mampu mengurangi antrean panjang di gerbang tol.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya