Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia, bahkan yang berada di kota besar sekalipun, lebih memilih untuk tinggal di rumah tapak ketimbang apartemen. Alhasil, mereka rela membeli hunian di pinggiran kota dan menikmati kemacetan karena belum merasa nyaman tinggal di hunian bertingkat. Namun demikian, sebagian masyarakat Indonesia sudah mempertimbangkan kepraktisan hunian bertingkat.
Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2017 menunjukkan bahwa 57 persen dari 1020 responden di Indonesia memilih apartemen sebagai tipe hunian yang akan dibeli. Ini merupakan peningkatan jika dibandingkan survei pada Semester 2 tahun 2016, di mana hanya 35 persen responden yang tertarik membeli apartemen.
Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menjelaskan, Rumah.com sebagai pemimpin pasar properti online di Indonesia selalu mengambil peran aktif dengan melakukan survei untuk mengetahui kondisi terkini industri properti di Indonesia.
Advertisement
“Melalui survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2017 ini, Rumah.com bisa memberikan advokasi yang berkualitas bagi konsumen dalam hal pertimbangan keputusan untuk memiliki rumah atau hunian lainnya,” jelasnya dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (24/11/2017).
Baca Juga
Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2017 adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.020 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Januari – Juni 2017.
Ike menjelaskan, apartemen jadi satu-satunya solusi bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas namun ingin tinggal di dekat tempat bekerja.
"Hal ini masuk akal mengingat harga rumah tapak di Jakarta Selatan misalnya, seperti Kebagusan, Jagakarsa, dan sekitarnya sudah berada pada kisaran di atas Rp 1,5 miliar. Sementara di perbatasan seperti Bintaro sudah mencapai Rp 600-800 jutaan," jelas dia.
Harga apartemen di Jakarta Selatan pada rentang harga Rp 350 juta-Rp 800 juta mengalami kenaikan berdasarkan data Rumah.com Property Index.
Hingga akhir Kuartal III 2017, median harga apartemen di segmen ini tercatat sebesar Rp 17,22 juta per meter persegi. Dengan kisaran harga tersebut, apartemen dengan tiga kamar tidur masih bisa ditemukan di tengah kota.
Untuk apartemen yang letaknya di tengah kota, seperti Pancoran, Kalibata, dan Kebagusan, bisa didapatkan dengan dua kamar tidur seharga Rp 350 juta-Rp 460 jutaan, atau apartemen dengan tiga kamar tidur dengan harga Rp 700 jutaan.
Mengamati tren apartemen pada segmen Rp 300 juta hingga Rp 800 juta di Jakarta Selatan, median harga apartemen di Jakarta Selatan terus meningkat dalam setahun terakhir. Pada Kuartal III 2016, median harga segmen ini masih berada pada harga Rp 16,33 juta atau meningkat sebesar 5,5 persen dalam waktu satu tahun.
Tren harga apartemen ini, seperti semua sektor properti lainnya, sempat terhambat di paruh kedua 2016. Index mencatatkan penurunan tipis sebesar 0,6 persen pada Kuartal IV 2016 dibanding Kuartal III 2016. Pasar kemudian bergerak ke arah yang positif di tahun ini di mana tren harga apartemen di segmen ini terus menguat sejak awal tahun hingga Kuartal III 2017.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Suplai Properti
Sementara Rumah.com Property Supply Index mencatat suplai apartemen Rp 350 juta-Rp 800 juta di Jakarta Selatan mengalami kenaikan sebesar 10 persen pada Kuartal III 2017 dibandingkan Kuartal II 2017. Meski demikian, secara tahunan, suplai ini mengalami penurunan sebesar 5,4 persen.
Menurunnya suplai apartemen di bawah Rp 800 juta di Jakarta Selatan ini bisa jadi disebabkan pengembang mengarahkan pada penyerapan unit yang telah dipasarkan terlebih dahulu dan mengarahkan fokusnya kepada apartemen kelas menengah atas.
Berdasarkan Index, suplai apartemen Rp 800 juta hingga Rp 3 miliar di Jakarta Selatan meningkat 20 persen pada Kuartal III 2017 dibandingkan kuartal sebelumnya, sementara secara tahunan, suplai apartemen untuk segmen ini meningkat hingga 62 persen.
"Ini artinya, gengsi apartemen di Jakarta Selatan juga meningkat. Ini bisa jadi disebabkan munculnya kawasan bisnis baru di TB Simatupang. Para pekerja di kawasan inilah yang menjadi target pasar pengembang apartemen,” jelas Ike.
Dia menambahkan, untuk mengetahui berbagai apartemen baru di Jakarta Selatan bisa dengan mengakses Rumah.com, yang menyajikan lebih dari 400 ribu data properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Advertisement