Pengembangan Maja Disinyalir Bisa Tekan Angka Urbanisasi

Maja merupakan satu dari 10 proyek kota baru mandiri yang akan dikembangkan secara bertahap oleh Pemerintah.

oleh Fathia Azkia diperbarui 23 Nov 2017, 13:25 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 13:25 WIB
CitraMaja Raya
Unit rumah di Citra Maja Raya, Kabupaten Lebak.

Liputan6.com, Jakarta Untuk mendukung terciptanya Kota Mandiri Maja, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung akses transportasi menuju kawasan lewat pembangunan jalan arteri Pamulang – Parung Panjang – Maja.

Termasuk juga jalan tol Serpong-Balaraja dan Serang – Panimbang yang akan dikembangkan oleh pihak swasta. 

Pembangunan tol Serpong – Balaraja sepanjang 30km terbagi dalam tiga seksi. Seksi 1 adalah Serpong – Legok dengan jarak 9,30km, seksi 2 adalah Legok – Tigaraksa dengan jarak 10,70km, dan seksi 3 adalah Tigaraksa – Balaraja dengan jarak 10km.

Di samping itu, Kota Maja akan didukung Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPA) Rangkasbitung. Pada tahap awal akan dibangun IPA dengan kapasitas 50 liter per detik yang melayani 4000 jiwa.

Untuk pemenuhan kebutuhan air baku akan diambil sebagian dari 2000 liter/detik suplai Bendungan Karian untuk Kabupaten Lebak yang akan selesai tahun 2019. 

“Inisiatif ini sekaligus untuk menahan urbanisasi ke Jakarta,” ujar Basuki saat meninjau sejumlah titik perumahan MBR yang telah rampung dalam proyek Citra Maja Raya seperti dikutip Rumah.com.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Maja merupakan satu dari 10 proyek kota baru mandiri yang akan dikembangkan secara bertahap oleh Pemerintah. Kawasan Kota Baru Maja direncanakan bisa menampung hingga 1,2 juta jiwa saat rampung.

Selain Maja, sepuluh kota atau kawasan perkotaan baru yang akan dibangun Pemerintah sesuai RPJMN 2015-2019 mencakup Pontianak, Padang, Palembang, Tanjung Selor, Manado, Jayapura, Sorong, Makassar, dan Banjarbaru.

Sebagai bagian dari Development Plan Kota Baru Maja yang disusun Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, sebanyak 10 ribu unit rumah akan dibangun dalam proyek Citra Maja Raya.

Jumlah itu sudah mengakomodasi 8.000 unit khusus hunian MBR, ditambah 1.000 unit rumah subsidi dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Lihat di sini untuk mengetahui pilihan rumah harga terjangkau di kawasan Maja.

Maja Bisa Jadi Contoh

Sebelumnya, mantan Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Andrinof A Chaniago mengakui bahwa Indonesia saat ini belum memiliki kota yang direncanakan negara secara mandiri. Menurutnya, saat ini hanya ada dua latar belakang perkembangan kota.

“Adalah kota peninggalan kolonial atau penjajah dan kota yang diprakarsai swasta yang sangat berlandaskan bisnis, sehingga kurang bisa melayani publik secara menyeluruh, namun hanya untuk kalangan kantong tebal,” katanya.

Andrinof berpendapat bahwa untuk mewujudkan kawasan perkotaan publik akan sulit bila diterapkan pada kawasan perkotaan yang telah ada, karena peluang membangun kota baru publik itu ada pada kawasan yang relatif masih kosong.

Lihat juga: Daftar rumah mulai Rp300 juta di Tangerang, Banten

“Pengembangan Kota Baru Publik Maja dapat menjadi contoh karena dalam pengembangan kota baru publik tersebut, swasta digandeng yang dalam pelaksanaannya ada kesamaan visi pembangunan,” ujarnya.

Potensi kawasan Kota Baru Maja memang diperuntukkan untuk perumahan dan permukiman masyarakat. Pasalnya tanah di daerah tersebut memang tidak terlalu produktif sehingga cocok untuk perumahan.

Perlu diketahui Kota Baru Maja memang telah diprogramkan pemerintah sejak tahun 2005 silam. Bahkan pemerintah juga pernah berencana membangun jalur kereta api double track, serta pembangunan jalan penghubung antara daerah tersebut dengan kota lain di sekitarnya.

Tertarik punya rumah di kawasan Tangerang Selatan atau Tangerang? Simak puluhan pilihannya harga mulai Rp500 Jutaan di sini!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya