Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Diwan Emiri, Doha, Qatar, Minggu, 10 Desember 2017. Salah satu pembahasannya adalah menagih rencana investasi Qatar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok.
Dalam kunjungan tersebut, Luhut memimpin rombongan atau delegasi Indonesia yang terdiri atas Dubes Indonesia untuk Qatar M. Basri Sidehabi, Utusan Khusus untuk Timur Tengah dan OIC Alwi Shihab.
Adapula Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi, Deputi bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim Arief Havas Oegroseno, dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Sunarko.
Advertisement
Baca Juga
"Saya bawa Gubernur NTB, (supaya) jadi konkret karena mereka mau berinvestasi di 150 hektar di KEK Mandalika," kata Luhut dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (11/12/2027).
Luhut menjelaskan minat Qatar untuk berinvestasi di bidang pariwisata di KEK Mandalika. Termasuk investasi perpanjangan landasan pacu (runway) bandara di Lombok menjadi 3.000 meter.
Tidak hanya mengenai wisata, pertemuan Luhut dan orang nomor 1 di Qatar itu juga membahas penyelesaian Bilateral Investment Treaty antara Indonesia-Qatar, pengembangan sektor pertanian di Kalimantan, aqua-culture di Sabang, dan sponsorship Asean Games di Indonesia tahun depan.
Terhadap permintaan Qatar terkait kerja sama pertanian, Luhut berjanji akan mempersiapkan ketersediaan lahannya. "Kita siapkan di Kalimantan Tengah mungkin (seluas) 100 ribu ha," ungkapnya.
Untuk melancarkan implementasi kerja sama kedua negara, dia memilih memanfaatkan jalur komunikasi informal yang lebih cepat.
"Akhirnya kami tukar-tukaran nomor telepon. Jadi tidak hanya melalui prosedur resmi saja, langsung (komunikasi) informal kita tempuh," tutur mantan Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu.
Luhut Binsar Pandjaitan pun telah menyelesaikan tiga rangkaian pertemuan bilateral lain di Qatar pada hari yang sama, yaitu pembicaraan teknis pelaksanaan investasi di Indonesia dengan Menteri Keuangan Qatar Ali Shareef Al Emadi yang merangkap Sekjen Supreme Council of Economic Affairs and Investment.
Kemudian dengan Deputy Prime Minister Khalid bin Mohammad Al Attiyah yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan, dan lunch meeting dengan Sekjen Kementerian Luar Negeri Qatar.
Tindak lanjut kunjungan bilateral ini adalah pengiriman tim teknis dari pemerintah Qatar untuk meninjau lokasi potensi investasi.
"Overall saya kira semua (pembicaraan berjalan) bagus ya, mereka setuju. Malah tanggal 27 Desember ini, mereka akan kirim tim ke Indonesia," terang Luhut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Terkesan dengan Indonesia
Saat bertemu dengan Luhut, Sheikh Tamim mengaku terkesan dengan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Emir sangat senang dengan Jokowi. Beliau memuji-muji leadership Jokowi. Beliau juga bilang sangat cocok dengan Presiden Jokowi," tutur Luhut.
Kedekatan komunikasi dengan Presiden Jokowi juga disampaikan Sheikh Tamim lewat ceritanya.
"Presiden Jokowi telepon saya (Emir Qatar) langsung bahwa Anda (Luhut) mau dikirim ke Qatar," ujar dia.
Pertemuan ini juga berhasil mengubah paradigma Emir mengenai Indonesia. Hal ini pun disampaikan Luhut dari pengakuan Tamim.
"Indonesia itu memang sangat besar, tapi terus terang (selama ini) kami tidak memberi perhatian ke situ. Sekarang kami baru sadar bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat penting sebagai negara berpenduduk Islam terbesar. Kami sangat ingin Indonesia dikembangkan," kata Luhut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menceritakan ketertarikan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bahkan tak tanggung-tanggung, Tamim ingin memborong investasi pariwisata dan infrastruktur di kawasan yang baru saja diresmikan tersebut.
"Saya ketemu Sheikh Tamim, saya tunjukkan gambar di sini. Dia kagum betul dengan keindahan Mandalika," ujar Jokowi saat Peresmian KEK Mandalika di Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017).
Jokowi mengaku, Sheikh Tamim ingin berinvestasi besar-besaran dalam bidang infrastruktur dan pariwisata di KEK Mandalika. "Beliau sampaikan, Pak Jokowi, saya ambil semuanya (investasi)," ucap Jokowi menirukan ucapan Tamim.
Menanggapi keinginan Tamim, Jokowi masih menahan investasi dari pejabat Qatar itu. "Saya bilang, nanti dulu jangan main ambil semua, saya kan tahan harga dong. Saya sampaikan Tamim bisa kirim tim, lalu bicara, jangan maunya diambil semua," tutur Presiden.
Menurut Presiden, saat ini calon investor yang antre menanamkan modalnya di KEK Mandalika sangat banyak. Dengan demikian, Jokowi berharap, agar kontrak dengan para investor dapat dibuat aturan main yang jelas.
"Yang antre investasi di Mandalika banyak. Jadi buat aturan main yang jelas pada kontrak. Karena ini harus diperhatikan mengingat Mandalika akan menjadi kawasan khusus yang bisa dibanggakan untuk meningkatkan pariwisata nasional," tukas Jokowi.
Advertisement