Tips Jitu Mengurangi Pengeluaran

Bila tak pandai mengaturnya, penghasilan yang didapat akan segera terkuras, yang terkadang berasal dari pengeluaran tak perlu.

oleh Safir Senduk diperbarui 23 Des 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2017, 15:00 WIB
Safir Senduk - Menyiapkan Dana untuk Pergi Liburan. (Abdillah)
Safir Senduk - Menyiapkan Dana untuk Pergi Liburan. (Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Usai memperoleh penghasilan, dalam perencanaan keuangan, langkah kedua yang harus dilakukan adalah mengatur agar pendapatan tersebut bisa memenuhi kebutuhan. Ini artinya ada pos pengeluaran yang harus disiapkan.

Namun bila tak pandai mengaturnya, penghasilan yang didapat akan segera terkuras, yang terkadang berasal dari pengeluaran tak perlu.

Lantas bagaimana cara agar mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan dan tak habis di tengah jalan?

Perencana Keuangan Safir Senduk membagi beberapa tips bagaimana mengurangi pengeluaran.

Menurut dia pengeluaran terdiri dari dua, wajib dan butuh. Dia juga mengelompokan pengeluaran ini menjadi tiga, yakni pengeluaran pos sering dan kecil. Ini salah satu contohnya tarif parkir.

Kemudian pengeluaran yang jarang tapi besar. Contohnya makan di luar dengan keluarga saat akhir pekan. Terakhir, pos Pengeluaran dengan frekuensi sedang.

Ingin tahu tips lengkap dari Safir Senduk tentang cara mengurangi pengeluaran, simak dalam video berikut:

 

 

Tips Investasi Jangan Taruh Telur di 1 Keranjang, Masih Relevan?

Saya suka kejutan-kejutan kecil. Serius. Buat saya, kejutan-kejutan kecil itu seringkali bikin hidup kita lebih berwarna.

Pernah suatu hari saya ketemu teman lama secara tidak sengaja dan - luar biasanya - dia masih ingat sama saya, padahal mungkin terakhir ketemu sekitar 20 tahun lalu. Itu adalah salah satu kejutan kecil yang menyenangkan buat saya. Jalanan yang biasanya tiap harinya macet tapi tiba-tiba lancar dan tidak macet, itu juga kejutan kecil yang menyenangkan.

Ada teman yang tiba-tiba kasih brownies buat saya, itu juga kejutan kecil yang menyenangkan. Wah, banyak sih kalau mau ditulis satu persatu.

Tapi, salah satu kejutan kecil yang sering saya alami yang bikin saya senang adalah ketemu duit di saku celana. Beneran. Saya sering mengalami ini: habis mandi, dandan karena mau pergi, terus pas mau pakai celana panjang, di kantong ternyata ada uang.

Kadang Rp 10 ribu, 20 ribu, kadang 50 ribu. Pernah juga Rp 100 ribu.

Walaupun mungkin keadaannya sudah agak-agak lembab karena sudah mengering habis kena cuci di mesin cuci, tapi tetap saja itu bikin senang.

Pertanyaannya sekarang, kenapa saya sering ketemu uang tidak sengaja di baju atau celana saya?

Karena saya lupa pernah menaruhnya disitu. Kenapa bisa lupa? Karena kadang-kadang kita melakukan terlalu banyak kegiatan dalam satu waktu yang bersamaan, sehingga kita fokus ke satu hal dan melakukan hal lain tanpa sadar.

Misalnya, saya fokus nulis di laptop saya di sebuah kafe sambil terima kembalian uang dari pelayan kafe. Nah, karena saya fokus nulis di laptop - saya jadi memasukkan uang itu ke kantong celana tanpa saya sadar.

Jadi, penyebabnya adalah karena saya melakukan terlalu banyak hal dalam satu waktu secara bersamaan.

Ini mengingatkan saya dengan perilaku investasi. Banyak orang melakukan investasi ke banyak produk investasi karena sering mendengar kalimat ‘jangan taruh telur di satu keranjang, karena kalau keranjang itu jatuh, maka semua telurmu akan ikut jatuh dan pecah’.

Dipikir-pikir, benar juga sih. Tapi di lain sisi, menaruh banyak uang ke terlalu banyak produk investasi secara bersamaan biasanya juga bikin Anda tidak fokus. Ini bisa jadi terutama kalau pencatatan Anda tidak tertib.

Katakan Anda punya saham di pasar modal, terus punya reksa dana, ada emas juga, properti yang disewakan, terus punya ORI, punya valuta asing (valas) juga. Kalau seperti itu, bayangkan ada berapa banyak produk investasi yang harus Anda taruh perhatian dalam satu waktu yang bersamaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya