Liputan6.com, Jakarta Cukup sulit memang membedakan definisi antara bisnis, investasi, dan spekulasi. Apalagi, untuk kamu yang masih awam dalam dunia bisnis.
Pada dasarnya, ketiga istilah ini memiliki definisi yang hampir sama dan hanya memiliki sedikit perbedaan yang menjadi penyekatnya. Oleh karena itu, agar kamu tidak lagi bingung, bisa membaca ulasan dari Swara Tunaiku berikut ini, Rabu (27/12/2017):
1. Bisnis
Advertisement
Bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu usaha yang mampu mendatangkan keuntungan dari aktivitas pembelian dan penjualan.
Sebagai seorang pebisnis, kamu diharuskan untuk terjun aktif dalam usaha pencarian untung ini. Sehingga, kamu tidak hanya menggelontorkan modal semata.
Contoh dari bisnis yaitu perdagangan Forex serta perdagangan futures. Kamu pun dapat memahami arti bisnis dengan mengetahui ciri-cirinya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari bisnis.
Dituntut terjun langsung dalam berbisnis
Dalam bisnis, kamu tak hanya memegang kuasa sebagai penanam modal. Melainkan juga sebagai seorang owner. Dengan demikian, kamu diharuskan untuk terjun langsung dalam bisnis itu sendiri.
Keuntungan bisa didapat jika kamu bersedia mengeluarkan usaha untuk mencapainya.
Bisa mendapatkan untung besar
Dengan terjun langsung dalam bisnis, kamu bisa memperoleh untung besar. Hal ini dikarenakan kamu bisa memasang target keuntungan sesuai dengan yang kamu mau.
Berbeda cerita dengan investasi yang untungnya tidak terlalu besar.
2. Investasi
Meski istilah ini sudah sering dipakai oleh khalayak umum, tetapi masih banyak yang belum tahu definisinya secara pasti. Investasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang dalam menanamkan modal pada sektor tertentu atau perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
Berbeda dengan bisnis, kamu hanya berperan sebagai seorang penanam modal saja dalam investasi. Agar lebih jelas, perhatikan ciri-ciri investasi berikut ini.
Berlangsung jangka panjang
Perlu untuk diketahui, saat melakukan investasi kamu tidak akan mendapatkan keuntungan secara langsung. Melainkan, butuh waktu yang cukup lama untuk bisa dapat profit, bahkan bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Hal ini tergantung pada jenis investasi yang dipilih. Maka dari itu, investasi bisa dikatakan sebagai bisnis jangka panjang.
Kamu perlu menjalankan berbagai proses yang cukup panjang untuk memperoleh profit. Sebagai contoh, untuk jaminan dana pensiun, kamu memilih untuk investasi properti.
Kelebihan dari investasi ini adalah kamu bisa menunggu keuntungan sembari menantikan masa pensiun. Â
Punya perencanaan yang matang
Ketika menanamkan modal, disarankan untuk tidak gegabah. Ada baiknya, kamu sudah memiliki perencanaan yang matang, jauh-jauh hari sebelum mulai berinvestasi.
Kamu pun dituntut untuk bisa memprediksi untung-rugi dan mengukur segala sesuatu secara mendetail. Menebak keuntungan investasi memang tidaklah mudah. Namun, jika sudah memiliki tujuan jelas dan perencanaan, kamu bisa tahu langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
Menghindari risiko
Cara termudah untuk membedakan antara investasi dan spekulasi adalah melihat dari besar dan kecilnya risiko. Karena sudah ada perencanaan yang matang, kamu dapat menekan risiko investasi.
Sementara itu, kamu tak perlu khawatir dengan risiko yang tinggi saat berspekulasi. Investasi dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, sehingga diperlukan kehati-hatian terhadap risiko.
Kamu harus memiliki parameter yang jelas agar terhindar dari risiko tersebut. Jadi, tidak semata-mata mengikuti naluri atau spekulasi.
Â
Spekulasi
3. Spekulasi
Spekulasi merupakan aktivitas bisnis untuk mendapatkan untung besar tanpa khawatir dengan besarnya risiko yang ada.
Dengan demikian, untuk mendapatkan profit, aktivitas bisnis ini tidak bisa lepas dari fluktuasi harga. Jika masih kebingungan membedakan antara investasi dan spekulasi, bisa memerhatikan beberapa ciri-ciri spekulasi di bawah ini.
Berkiblat pada prinsip ‘high risk, high return’
Jika kamu menginginkan profit yang besar, maka harus berani mengambil risiko yang besar pula. Sebagai gantinya, kamu bisa memperoleh untung yang jauh lebih besar daripada investasi.
Ini dia yang dimaksud dengan prinsip high risk, high return. Saat kamu berhasil melewati masa krisis, maka untung besar bisa kamu peroleh. Sebagai gambaran, kamu memutuskan untuk membeli tanah sengketa dengan harga yang cukup murah.
Meski memiliki risiko besar, kamu bisa mendapatkan banyak untung jika sengketa bisa selesai dengan baik. Hal ini juga berlaku kebalikannya. Jika sengketa tidak terselesaikan, kamu akan mengalami kerugian yang besar pula.
Punya impian cepat kaya
Saat kamu punya impian cepat kaya, maka akan fokus untuk mendapatkan keuntungan. Jalan pintas yang bisa diambil untuk cepat kaya adalah dengan spekulasi.
Meski risiko spekulasi cukup besar, kamu tak perlu menghabiskan banyak waktu hingga bertahun-tahun untuk jadi kaya. Kamu merasa bahwa harus segera memperoleh untung karena waktu terus mengejar.
Proses spekulasi berlangsung singkatJika investasi membutuhkan waktu bertahun-tahun dalam proses mencari profit, maka spekulasi berlangsung lebih singkat.
Kamu tidak perlu membuat perencanaan jangka panjang yang mendetail dan bisa memperoleh profit dengan cepat. Spekulasi berlangsung dalam waktu jangka pendek. Kini, kamu sudah mengetahui perbedaan antara bisnis, spekulasi, dan investasi.Â
Jangan sampai tertukar lagi, ya.
Advertisement