BI: Dibanding Tahun Lalu, Rupiah Lebih Stabil di 2017

Stabilnya nilai tukar rupiah tidak terlepas dari komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Des 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 28 Des 2017, 14:30 WIB
Dewan Gubernur Bank Indonesia menggelar media briefing dengan tema Perekonomian Terkini, Prospek dan Arah Kebijakan Bank Indonesia, Kamis (28/12/2017). (Ilyas/Liputan6.com)
Dewan Gubernur Bank Indonesia menggelar media briefing dengan tema Perekonomian Terkini, Prospek dan Arah Kebijakan Bank Indonesia, Kamis (28/12/2017). (Ilyas/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI)mengungkapkan sepanjang 2017 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap terjaga. Bahkan tingkat volatilitasnya lebih baik dibandingkan dengan 2016.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menjelaskan stabilnya nilai tukar tersebut tidak terlepas dari komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017.

"Tahun lalu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS nomor dua di kawasan, yaitu menguat 2,25 persen, kalah dari Jepang yang saat itu 2,85 persen. Kalau 2017, sampai 21 Desember rupiah terdepresiasi 0,78 persen," kata Agus di Gedung Bank Indonesia, Kamis (28/12/2017).

Meski rupiah masih terdepresiasi 0,78 persen, menurt Agus, volatilitasnya hanya ada di kisaran 3 persen. Lebih baik jika dibandingkan volatilitas tahun lalu yang mencapai 8 persen.

Dengan terjaganya nilai tukar ini mampu mendukung ekonomi Indonesia melalui kegiatan ekspor impor yang dilakukan para pengusaha.

Memang, diakui Agus, ada sedikit tekanan pada awal kuartal IV 2017. Dimana saat itu ada sentimen dari luar negeri, tepatnya kebijakan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dibawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Sentimen pertama, mengenai reformasi perpajakan yang dilakukan Donald Trump dan sentimen kedua adalah spekulasi pasar mengenai pemilihan pimpinan Then Fed mengingat Janet Yellen telah habis masa jabatannya.

"Namun pada akhirnya kita membukitkan kalau volatilitas rupiah di 2017 lebih terjaga," tegas Agus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rupiah Menguat

Persiapan Uang Tunai Bi
Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk diketahui, rupiah bergerak menguat pada perdagangan hari ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (28/12/2017), rupiah dibuka di angka 13.558 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.561 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.549 per dolar AS hingga 13.561 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mengalami pelemahan 0,64 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.560 pada perdagangan Kamis ini. Patokan ini menguat tipis jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.562 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya