Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah melelang lima seri Surat Utang Negara (SUN).
Dari penawaran Rp 86,21 triliun, pemerintah menyerap dana segar dari lelang surat utang tersebut senilai Rp 25,5 triliun di awal tahun ini.
Dikutip dari laman resmi DJPPR Kemenkeu, Jakarta, Kamis (4/1/2018), lima seri SUN yang dijual ke investor, antara lain SPN03180404 (new issuance), SPN12190104 (new issuance), FR0063 (reopening), FR0064 (reopening) dan FR0075 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Penawaran yang masuk atas lelang lima seri surat utang ini sebesar Rp 86,21 triliun. Sementara total nominal yang dimenangkan tersebut sebesar Rp 25,5 triliun.
Berikut lima seri surat utang negara (SUN) yang akan diterbitkan pemerintah Indonesia pada 5 Januari 2018:
1. Seri SPN03180404
Yield rata-rata tertimbang: 4,18900 persen
Yield tertinggi: 4,30000 persen
Tingkat kupon: Diskonto
Tanggal jatuh tempo: 4 April 2018
Nominal: Rp 5 triliun
Bid to caver ratio: 2,74
2. Seri SPN12190104
Yield rata-rata tertimbang: 4,98840 persen
Yield tertinggi: 5,07000 persen
Tingkat kupon: Diskonto
Tanggal jatuh tempo: 4 Januari 2019-
Nominal: Rp 5 triliun
Bid to caver ratio: 2,68
3. Seri FR0063
Yield rata-rata tertimbang: 5,79996 persen
Yield tertinggi: 5,82000 persen
Tingkat kupon: 5,62500 persen
Tanggal jatuh tempo: 15 Mei 2023
Nominal: Rp 4 triliun
Bid to caver ratio: 5,37
4. Seri FR0064
Yield rata-rata tertimbang: 6,23665 persen
Yield tertinggi: 6,25000 persen
Tingkat kupon: 6,12500 persen
Tanggal jatuh tempo: 15 Mei 2028
Nominal: Rp 7,1 triliun
Bid to caver ratio: 3,34
5. Seri FR0075
Yield rata-rata tertimbang: 6,99998 persen
Yield tertinggi: 7,02000 persen
Tingkat kupon: 7,50000 persen
Tanggal jatuh tempo: 15 Mei 2038
Nominal: Rp 4,4 triliun
Bid to caver ratio: 3,17.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Utang Tembus Rp 3.928 Triliun
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan total utang pemerintah pusat hingga November 2017 mencapai Rp 3.928,7 triliun. Jumlah ini naik dari bulan-bulan sebelumnya.
Data DJPPR yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Rabu 3 Januari 2018, total outstanding utang pemerintah pusat sampai dengan November lalu sudah menembus Rp 3.928,7 triliun. Realisasi tersebut membengkak senilai Rp 31,1 triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 3.897,6 triliun.
Sementara untuk posisi Desember 2017, DJPPR mengaku masih menghitungnya lantaran beberapa data masih terus bergerak.
Jika dihitung dengan nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp 12.407 triliun, maka rasio utang pemerintah pusat hingga November 2017 ini sekitar 28,9 persen dari PDB.
Selain itu, pemerintah tercatat menambah utang sebesar Rp 379,53 triliun dari periode Januari 2017 dengan nilai utang Rp 3.549,17 triliun sampai November yang senilai Rp 3.928,7 triliun.
Berikut nilai utang pemerintah pusat sejak Januari-November 2017:
Januari: Rp 3.549,17 triliun
Februari: Rp 3.589,12 triliun
Maret: Rp 3.649,75 triliun
April: Rp 3.667,41 triliun
Mei: Rp 3.672,33 triliun
Juni: Rp 3.706,52 triliun
Juli: Rp 3.779,98 triliun
Agustus: Rp 3.825,79 triliun
September: Rp 3.866,45 triliun
Oktober: Rp 3.897,6 triliun
November: Rp 3.928,7 triliun.
Advertisement