Jual Saham Uber, Pria Ini Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia

Pendiri dan Mantan CEO Uber Travis Kalanick kini menyandang status sebagai miliarder.

oleh Vina A Muliana diperbarui 20 Jan 2018, 03:10 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2018, 03:10 WIB
Travis Kalanick
CEO Uber Travis Kalanick. (Foto: TIME)

Liputan6.com, New York - Pendiri dan Mantan CEO Uber Travis Kalanick kini menyandang status sebagai miliarder. Akuisisi saham yang dilakukan oleh SoftBank terhadap Uber memberi suntikan kekayaan tersendiri bagi mantan bos perusahaan transportasi tersebut.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (20/1/2018), SoftBank kini menjadi pemegang saham terbesar Uber. Alhasil, pegawai terdahulu di perusahaan ini pun mampu mendapat keuntungan besar, termasuk Travis Kalanick.

Kalanick yang tidak lagi menjabat sebagai CEO sejak tahun lalu dilaporkan mendapat dana US$ 1,4 miliar setelah kesepakatan selesai. Tambahan dana ini turut mengerek kekayaan Kalanick ke angka US$ 4,74 miliar menurut Bloomberg.

Akuisisi yang dilakukan SoftBank membuat Uber memiliki nilai valuasi US$ 48 miliar. Selain memberi suntikan dana, SoftBank juga memberi dana likuiditas untuk pegawai terdahulu demi menurunkan tensi yang ditakutkan bisa menganggu kinerja perusahaan.

Sebelumnya, perusahaan jaringan transportasi Uber sepakat untuk melepaskan 15 persen sahamnya ke perusahaan telekomunikasi dan media Jepang Softbank. Saham yang dibeli Softbank tersebut berasal dari pemegang saham dan investor terdahulu Uber.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Selanjutnya

Pada Desember lalu, Softbank menyelesaikan penawaran tendernya untuk membeli saham Uber dengan kesepakatan senilai US$ 48 miliar atau setara Rp 648 triliun.

Tak hanya itu, seperti dilaporkan CNNMoney, SoftBank juga menyuntik modal dalam bentuk dana segar US$ 1,25 miliar untuk Uber. Pembelian ini akan memicu perubahan pada perusahaan aplikasi transportasi online itu yang saat ini tengah sibuk menghadapi tuduhan kejahatan, gugatan hukum dan keluhan terhadap kultur kerja.

Kedua perusahaan mengkonfirmasi kabar akuisisi tersebut. Penyelesaian transaksi akan selesai pada Januari 2018.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya