Menperin: Malaysia Impor Mobil Pedesaan Buatan RI

Indonesia mengekspor mobil pedesaan ke Malaysia. Mobilnya jenis angkutan untuk membawa peralatan dan hasil perkebunan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 31 Jan 2018, 15:17 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 15:17 WIB
Setidaknya saat ini sudah ada empat prototipe mobil pedesaan. Salah satunya yaitu Wintor yang diproduksi PT Velasto Indonesia.(Liputan6.com/Septian Deny)
Setidaknya saat ini sudah ada empat prototipe mobil pedesaan. Salah satunya yaitu Wintor yang diproduksi PT Velasto Indonesia.(Liputan6.com/Septian Deny)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengekspor mobil pedesaan ke Malaysia. Mobilnya jenis angkutan untuk membawa peralatan dan hasil perkebunan. Mobil pedesaan tersebut merupakan hasil karya anak bangsa.

Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu usai menghadiri Rakor Strategi Penyiapan Talent Ekonomi Digital di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

"Ada prototipe (purwarupa) yang sudah diekspor ke Malaysia. Jadi sudah dilaksanakan (ekspor)," kata Airlangga.

Dia mengaku, Indonesia sudah mengekspor mobil pedesaan beberapa unit. Sayangnya, Airlangga tidak menyebut secara spesifik jumlahnya. "Ada beberapa unit," ujar dia.

Untuk negara lain tujuan ekspor mobil pedesaan, dia mengaku baru dilihat potensinya. "Nanti dilihat satu-satu, karena yang baru ada kebun di Malaysia," papar Airlangga.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan, mobil pedesaan untuk mengangkut peralatan maupun hasil perkebunan sudah diproduksi dua perusahaan lokal, yakni CV. Karya Hidup Sentosa di Yogyakarta dan PT Astra Otoparts Tbk.

"Yang sudah diproduksi mobil angkutan untuk alat-alat perkebunan oleh dua perusahaan, yakni di Yogyakarta CV. Karya Hidup Sentosa dan Astra Otoparts," kata dia.

Namun selain dua perusahaan itu, sambung Airlangga, produsen mobil pedesaan ada KIA Motor, dan pabrik mobil Esemka.

Meski tidak menyebut volume produksi mobil pedesaan jenis angkutan hasil perkebunan, Airlangga mengaku bahwa mobil tersebut sudah digunakan di wilayah Sumatera.

"Jumlahnya mereka yang memproduksi dan sudah dipakai di beberapa kebun, contohnya di Sumatra," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Mobil Pedesaan Produksi RI Siap Mendunia

Mobil pedesaan
Mobil pedesaan masih dalam bentuk mock up. (Rio/Liputan6.com)

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengaku, mobil pedesaan untuk mengangkut peralatan maupun hasil perkebunan sudah diproduksi dua perusahaan lokal, yakni CV. Karya Hidup Sentosa di Yogyakarta dan PT Astra Otoparts Tbk. Bahkan mobil ini siap diekspor ke negara lain.

Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto mengungkapkan, mobil pedesaan ada beberapa tipe. Yang sudah diproduksi adalah tipe mobil angkutan untuk membawa alat-alat perkebunan.

"Yang sudah diproduksi dua perusahaan, yakni di Yogyakarta CV. Karya Hidup Sentosa dan Astra Otoparts," kata dia saat menghadiri Rakor Strategi Penyiapan Talent Ekonomi Digital di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.

Meski tidak menyebut volume produksi mobil pedesaan jenis angkutan hasil perkebunan, Airlangga mengaku bahwa mobil tersebut sudah digunakan di wilayah Sumatera. Bangganya lagi, mobil ini bakal diekspor.

"Jumlahnya mereka yang memproduksi dan sudah dipakai di beberapa kebun, contohnya di Sumatera. Astra Otoparts sudah dikirimkan sampel untuk ekspor," jelas Ketua Umum Partai Golkar itu.

Menurut Airlangga, mobil pedesaan tipe angkutan hasil perkebunan ini sudah pada tahap skala industri dan mobil ini didesain penuh oleh para insinyur otomotif Indonesia.

"Yang jenis prototipe (purwarupa) yang desain dibuat insinyur otomotif Indonesia sedang kita perbaiki. Ini nanti akan diproduksi di pertengahan tahun ini," jelasnya.

Hanya saja, kata dia, produksi mobil pedesaan terkendala masalah investasi. Untuk memproduksi mobil tersebut, butuh investasi minimal Rp 100 miliar.

"Kendala produksi mobil pedesaan di investasi. Investasi minimal Rp 100 miliar," tukas Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya