BI: Defisit Neraca Perdagangan Tanda Ekonomi Membaik

Kinerja neraca perdagangan diperkirakan membaik seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Feb 2018, 16:15 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2018, 16:15 WIB
20151104-Bahas-Bank-Indonesia
Bank Inodnesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi domestik, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2018 mencatat defisit sebesar 0,68 miliar dolar AS. Defisit tersebut disebabkan oleh penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan defisit neraca perdagangan migas.

Direkur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan, Bank Indonesia memandang defisit neraca perdagangan tersebut tidak terlepas dari peningkatan kegiatan produksi dan investasi.

"Ini sejalan dengan membaiknya prospek perekonomian domestik, serta pengaruh kenaikan harga barang impor," kata Agusman dalam keerangannya, Jumat (16/2/2018).

Ke depan, menurut Bank Indonesia, kinerja neraca perdagangan diperkirakan membaik seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia dan harga komoditas global yang tetap tinggi. "Perkembangan tersebut akan mendukung perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja transaksi berjalan," tambah Agusman.

Surplus neraca perdagangan nonmigas pada Januari 2018 tercatat 0,18 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang mencapai 0,83 miliar dolar AS.

Lebih rendahnya surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan impor nonmigas sebesar 0,46 miliar dolar AS (mtm) yang disertai dengan penurunan ekspor nonmigas sebesar 0,19 miliar dollar AS (mtm).

 

Impor Nonmigas

20161025-Bea-Cukai-Kembangkan-ISRM-untuk-Pangkas-Dwelling-Time-Jakarta-IA
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10). Kebijakan ISRM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan dalam proses ekspor-impor. (Liputan6.com/Immaniel Antonius)

Peningkatan impor nonmigas terutama bersumber dari kenaikan impor mesin dan pesawat listrik, plastik dan barang dari plastik, kendaraan dan bagiannya, bahan kimia organik, serta senjata dan amunisi. Sementara itu, penurunan ekspor nonmigas terutama disebabkan oleh turunnya ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, timah, bijih, kerak, dan abu logam, serta nikel.

Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas menurun seiring penurunan impor yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor. Defisit neraca perdagangan migas turun dari 1,05 miliar dolar AS pada Desember 2017 menjadi 0,86 miliar dolar AS pada Januari 2018.

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh turunnya impor migas sebesar 0,42 miliar dolar AS (mtm) yang terjadi baik pada impor minyak mentah, hasil minyak, maupun gas. Sementara itu pada periode yang sama, ekspor migas juga tercatat turun sebesar 0,22 miliar dolar AS (mtm).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya