Pesan Sri Mulyani ke CPNS: Jangan Pernah Lelah Belajar

Sri Mulyani mengatakan, sebagai birokrat, PNS harus memberikan perubahan kepada institusi.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2018, 13:16 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 13:16 WIB
Pemda Papua Dapat 10 Persen Saham Freeport
Menkeu Sri Mulyani memberikan sambutan saat acara penandatangan perjanjian Pemerintah Pusat, Pemprov Papua, Pemkab Mimika dan PT Inalium tentang Pengambilan Saham Divestasi PT Freeport Indonesia, Jakarta, Jumat (12/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi kuliah umum (inspiring lecture) kepada 5.165 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari 67 Kementerian dan Lembaga pada acara Presidential Lecture. Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani mengingatkan CPNS mengenai pentingnya untuk terus belajar dan memberikan perubahan dalam sebuah institusi.

"Kalau kita lihat dalam survei World Economic Forum, reputasi Indonesia saat ini belum melayani, belum efisien atau masih korupsi. Jadi jangan anda merasa Anda sudah masuk di satu institusi dan Anda tidak perlu berkontribusi terhadap sesuatu," ujar Sri Mulyani di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Sri Mulyani mengatakan, sebagai birokrat, PNS harus memberikan perubahan kepada institusi. Tentu saja, perubahan tersebut harus menuju ke hal yang baik. Jangan sampai PNS tidak melakukan apa-apa dan tak ada perubahan sehingga dalam lima tahun menjadi PNS tidak ada perbaikan apapun. 

"Masing-masing Anda harus menjadi bagian dari perubahan. Saya akan sampaikan jangan pernah sesudah Anda menjadi bagian birokrasi dalam 5 tahun Anda justru menjadi makin bodoh," jelasnya.

CPNS harus mampu menambah ilmu dan memperbaiki diri sesuai dengan perkembangan zaman. Termasuk melakukan kemudahan kinerja dengan memanfaatkan teknologi di institusi di mana ditempatkan.

"Jika tidak ingin menambah ilmu maka saya jamin Anda akan menjadi makin bodoh dalam 5 tahun. Makanya kita harus terus memiliki disiplin memperbaiki diri. Jangan pernah Anda merasa sudah lulus anda tidak perlu lagi membuktikan apa-apa dan continues learning menjadi penting," jelasnya.

Penggunaan teknologi harus terus dilakukan agar pekerjaan lebih transparan, cepat dan profesional. Sehingga, tidak butuh waktu lama menyelesaikan perizinan-perizinan yang sebenarnya hanya butuh waktu singkat.

"Indonesia masih dianggap menjadi perubahan yang dianggap akan dapat lebih baik. Kita menggunakan teknologi agar kerjanya lebih keras, cepat dan transparan serta profesional dalam melayani masyarakat," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Harus Kepo

Jokowi Terima Kedatangan Sekjen ASEAN
Presiden Joko Widodo bersiap menemui Sekjen ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi dari Brunei Darussalam beserta Delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (23/3). Pertemuan membahas pembangunan gedung baru sekretariat ASEAN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berpesan kepada CPNS untuk terus mengasah rasa ingin tahu.

"Pesan saya, saudara harus terus penuh rasa ingin tahu. Ini penting sekali, kalau bahasa anak muda sekarang harus kepo (Knowing Every Particular Object)," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan, CPNS jangan melakukan hal-hal bersifat rutinitas atau monoton. Harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

"Sekali lagi harus kepo terhadap perkembangan iptek, kepo inovasi, kepo terhadap dinamika zaman, kepo terhadap aspirasi dan keinginan masyarakat. Jangan hanya kepo terhadap mantan pacar saja," kata Jokowi disambut tawa.

Mantan Wali Kota Solo ini juga berpesan, para CPNS harus bisa menjadi pemersatu bangsa. Membela Pancasila sebagai ideologi bangsa serta menghindari perilaku koruptif.

"Saya titip saduara-saudara, jadi pemersatu bangsa, pembela Pancasila yang aktif mengamalkannya. Jadi birokrat-birokrat yang bebas korupsi, melayani masyarakat serta birokrat yang membawa lompatan kemajuan bagi kejayaan bangsa kita Indonesia," kata Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya