Usai Uji Kelayakan, DPR Sebut Tugas Berat Tentukan Deputi Gubernur BI

Tiga calon Deputi Gubernur BI telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Kini giliran DPR menentukan satu dari tiga nama tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2018, 20:47 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 20:47 WIB
Ruang Komisi XI
Ruang Komisi XI

Liputan6.com, Jakarta - Komisi XI DPR telah menyelesaikan tahap uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap tiga kandidat Deputi Gubernur BI (Bank Indonesia). Ketiga nama calon Deputi Gubernur BI tersebut adalah Dody Budi Waluyo, Wiwiek Sisto Widayat, dan Doddy Zulverdi.

Uji kepatutan dan kelayakan ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB secara bertahap dan berakhir pada pukul 18.00 WIB. Masing-masing calon pejabat BI itu secara bergantian telah menyampaikan pemaparan visi misi sekitar 30 menit dan akan ada proses tanya jawab dengan anggota Komisi XI sekitar 1 jam lebih.

Dalam kesempatan pertama, Dody Budi Waluyo yang merupakan Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI memulai fit and proper test dengan memaparkan visi misinya apabila terpilih sebagai Deputi Gubernur BI.

"Visi kami adalah memperkuat peran strategis BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan inklusif," kata Dody di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Sementara misi yang akan diusung, yakni memantapkan stabilitas nilai tukar rupiah, menjaga sistem stabilitas keuangan, meningkatkan peran sistem pembayaran, serta memperkuat sinergi kebijakan dengan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Di sesi kedua, Wiwiek Sisto Widayat yang saat ini menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, juga memulai dengan menyampaikan visi dan misi jika terpilih sebagai Deputi Gubernur BI.

"Misi saya adalah menetapkan kebijakan moneter yang membumi melalui kolaborasi antar-daerah nasional dan internasional guna mencapai inflasi rendah dan stabil, pertumbuhan tinggi, dan kesejahteraan yang merata," kata Wiwiek.

Demi mencapai misi tersebut, ada enam strategi utama yang akan dilakukan. Pengendalian inflasi, ekonomi inklusif, pengembangan ekonomi umat, mempromosikan Indonesia pada dunia internasional, peningkatan akses pasar keuangan dan kompetensi sumber daya manusia.

Sementara di sesi terakhir, Doddy Zulverdi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI menyampaikan berbagai strategi yang akan ditempuh agar Indonesia tidak terlalu rentan terhadap gejolak eksternal dan meningkatkan perekonomian.

"Untuk mengurangi kerentanan, kita perlu mengurangi defisit transaksi berjalan atau bahkan surplus transaksi berjalan," kata Doddy. 

 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanggapan Komisi XI

Wakil Komisi IX DPR, Muhammad Prakosa yang sekaligus memimpin jalannya uji kepatutan dan kelayakan tersebut menilai, ketiga kandidat Deputi Gubernur BI mempunyai keunggulan masing-masing. Di mana, ketiganya secara luas sudah menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam paparan visi misinya.

"Tadi kita telah melakukan tugas dari Komisi XI untuk melakukan fit and proper test dari tiga kandidat deputi gubernur BI. Kita melakukan fit and profer test maraton dari pagi sampai jam 18.00 ini. Kita telah mendapatkan gambaran dari semua kandidat itu mempunyai tingkat profesionalisme yang tinggi dan semuanya betul-betul menunjukkan kemampuan yang teknografis dan sangat mampuni," jelas Prakosa.

Namun saat ditanya siapa yang lebih unggul dari ketiga kandidat tersebut, dia pun kebingungan menentukan siapa yang nanti akan terpilih mengisi kursi Deputi Gubernur BI yang saat ini masih diduduki Perry Warjiyo.

"Oleh karena itu akan menjadi tugas berat bagi Komisi XI ini untuk menentukan salah satu dari ketiga sebagai Deputi Gubernur BI. Dari visi misi, semua sama menonjol karena ketiganya diajukan presiden dan mempunyai kualitas serta kualifikasi yang tinggi, sehingga ini menjadi tugas berat," tukas dia. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya