5 Sektor Bakal Jadi Prioritas Pemerintah buat Hadapi Industri 4.0

Kelima sektor tersebut merupakan sektor manufaktur yang tingkat permintaannya terbesar di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2018, 12:52 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2018, 12:52 WIB
Menperin Airlangga Hartarto mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto didampingi oleh Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Achmad Sigit Dwiwahjono. (Foto: Kemenperin)
Menperin Airlangga Hartarto mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto didampingi oleh Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Achmad Sigit Dwiwahjono. (Foto: Kemenperin)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan 5 sektor prioritas yang akan dikembangkan dalam menghadapi implementasi industri 4.0. Kelima sektor industri tersebut adalah sektor makanan dan minuman, elektronik, tekstil, otomotif dan kimia.

"Tadi bicara mengenai persiapan untuk roadmap menghadapi implementasi dari industri 4.0. Industri 4.0 itu kan masuk dalam internet of things. Tadi kami sampaikan, bahwa prioritasnya adalah di 5 sektor, yaitu makanan minuman, elektronik, otomotif, tekstil dan kimia," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Airlangga mengatakan, kelima sektor tersebut merupakan sektor manufaktur yang tingkat permintaannya terbesar di dunia. "Lima sektor itu merupakan lima dari sepuluh sektor manufaktur yang demandnya terbesar di dunia. Jadi 80 persen dunia itu, menghendaki 5 produk tersebut," dia menjelaskan.

Dari sisi industri makanan dan minuman Indonesia memiliki domestik market yang kuat. Hal ini diyakini mampu untuk dikembangkan agar dapat dipasarkan di negara-negara ASEAN. "Kemudian, industri elektronik karena kita juga punya domestik market untuk home, ini bisa kita dorong untuk ASEAN dan negara di dunia," kata dia.

Selanjutnya, dari sektor industri otomotif pemerintah akan melakukan ekspansi (perluasan pasar) ke Australia pada April mendatang. Sementara pada industri kimia, pemerintah akan mengembangkan industri petrokimia.

"Di industri petrokimia selain mengejar ketertinggalan juga tentu kita ingin mengungguli negara lain. Karena kalau industri petrokimia di negara lain kan tidak punya baku kita sebetulnya punya bahan baku baik itu gas ataupun gasifikasi," jelasnya.

Sumber: Merdeka.com

Reporter: Anggun P Situmorang

Strategi Pemerintah Siapkan PNS Hadapi Revolusi Industri 4.0

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) , Asman Abnur menegaskan, sistem rekrutmen pegawai negeri sipil (PNS) atau disebut aparatur sipil negara (ASN) akan fokus ke jabatan strategis yang perlu spesifikasi keahlian. Langkah itu untuk hadapi era industri 4.0 yang didominasi teknologi.

Dia menyebutkan, ada enam fokus yang harus pemerintah perhatikan terkait perbaikan ASN milenial demi menyongsong era industri digital di masa mendatang.

"Pertama, perencanaan ASN di seluruh kementerian, lembaga pemerintah dan Pemda (pemerintah daerah), harus didasarkan arah pembangunan nasional dan potensi daerahnya, dengan mempertimbangkan analisa jabatan dan beban kerja," tutur dia pada saat acara Presidential Lecture kepada CPNS 2017 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Kedua, lanjutnya, adalah sistem rekrutmen dan seleksi CPNS berbasis Computer Assisted Test (CAT). Melalui skema tersebut, ia menyatakan penyeleksian dilakukan dengan komputer sehingga hasil tes diperlihatkan secara langsung, dan bebas dari sistem manipulasi data.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya