Liputan6.com, Jakarta - Pemain tenis Andy Murray menyetor modal buat perusahaan rintisan teknologi Inggris. Pemenang Grand Slam sebanyak tiga kali ini investasi di perusahaan financial technology (fintech).
Murray investasi buat perusahaan pemberi kredit property Landbay pada dua tahun lalu. Perusahaan rintisan tersebut juga mendukung agen properti online Zoopla.
Murray mengambil pilihan berinvestasi di Landbay untuk menjaga kepemilikannya di perusahaan rintisan tersebut. Ia juga investasi di Investly, perusahaan rintisan menawarkan solusi untuk bisnis kecil.
Advertisement
Baca Juga
Sekarang dia investasi lebih dari 30 perusahaan di Inggris menggunakan Seerds, platform crowdfunding. Seerdrs tidak menjelaskan detil berapa nilai investasi Andy Murray di perusahaan untuk investasi.
“Saya dapat melihat nilai investasi untuk bisnis kecil. Pada awal mulai bisnis sangat sulit sehingga membantu mereka dengan arus kas yang masuk akal bagi saya dan mudah-mudahan memungkinkan lebih banyak usaha kecil untuk berhasil,” ujar Murray seperti dikutip dari laman independent, Selasa (3/4/2018).
Investor Suka Diversifikasi
Chief Executive Seerdrs Jeff Kelisky menuturkan, pihaknya senang melihat mantan juara Wilmbledon tersebut menambah portofolio investasinya.
“Dia adalah contoh bagus dari seorang investor yang bijaksana untuk diversifikasi di sejumlah sektor,” ujar Kelisky.
Murray termasuk petenis sukses di Inggris. Ia meraih dua gelar Wimbledon dan AS terbuka. Ia juga orang Inggris pertama yang meraih 500 kemenangan professional sebagai pemain tenis.
Berdasarkan data Forbes, Murray salah satu petenis termahal di dunia pada 2017. Ia mendapatkan kekayaan sekitar USD 29 juta atau sekitar Rp 398,31 miliar dari hadiah pertandingan tenis dan endorse.
Berdasarkan data pemerintahan setempat, sekitar nilai investasi 2,9 miliar pound sterling diinvestasikan di perusahaan fintech Inggris.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement