Bandara Kertajati Siap Uji Coba pada Mei 2018

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Selasa sore ini.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Apr 2018, 20:11 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 20:11 WIB
(Foto: Biro Humas Setkab)
Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (Foto:Biro Humas Setkab)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Selasa sore ini. Bandara yang disebut Bandara Kertajati tersebut ditargetkan bisa mulai uji coba pada Mei 2018.‎

"Insya Allah nanti bulan depan sudah akan kita coba mulai tanggal 24 Mei. Nanti akan kita lihat apakah masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki di sini. Airport Kertajati yang bisa menampung kurang lebih 5,6 juta penumpang (tahap pertama) ini merupakan airport terbesar setelah Soekarno-Hatta," ujar Jokowi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Bandara yang dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektare itu memiliki landas pacu atau runway berukuran 2.500x60 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000x60 meter.

Ke depan, pemerintah juga akan mengembangkan bandara dan kawasan sekitarnya hingga terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti kereta api yang langsung menuju ke bandara tersebut. "Ini juga nanti akan dikoneksikan dengan tol. Bisa masuk ke Cipali," kata dia.

Selain itu, Jokowi mengatakan, Bandara Kertajati ini nantinya juga akan menjadi bandara keberangkatan jemaah haji yang rencananya akan dimulai pada musim haji tahun ini.

"Tadi saya tanya ke Angkasa Pura siap, ke Garuda juga siap. Arus mudik juga sudah dipakai," ungkap dia.

Dari pembangunan yang dilakukan ini, Jokowi juga mengapresiasi skema pendanaan dan kerja sama yang dilakukan antara pemerintah pusat, daerah dan pihak swasta. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut berharap skema kerja sama ini juga dapat dilakukan di dalam pembangunan-pembangunan lainnya.

"Yang saya senang, ini merupakan kerja sama pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemerintah pusat, dan swasta. Ini bisa bergabung dan pengerjaannya cepat sekali. Kita ini mencari model-model bisnis yang mempercepat pembiayaan agar infrastruktur cepat diselesaikan," tandas dia.

Turut mendampingi Jokowi dalam peninjauan ini antara lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Bupati Majalengka Sutrisno.

 

 

Bandara Kertajati Jadi Contoh Proyek Infrastruktur Modern

(Foto: Biro Humas Setkab)
Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (Foto:Biro Humas Setkab)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyatakan Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) menjadi proyek percontohan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini karena pembangunannya melibatkan banyak pihak dan menerapkan inovasi baru dalam hal skema pendanaan.

Budi Karya mengapresiasi kepada seluruh pihak mulai dari Pemerintah Kabupaten Majalengka yang sudah menyediakan lahan hingga PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menerapkan skema pendanaan melalui mekanisme Reksadana Dana Penawaran Terbatas (RDPT).

"Saya apresiasi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan bandara ini. Pemda punya bandara yang begitu besar yang dikelola swasta, ditambah pendanaannya dengam RDPT, jadi lengkap. Oleh karenanya saya jadikan ini menjadi percontohan untuk bangun infrastruktur modern," kata Budi Karya di BIJB, Rabu 4 April 2018.

Namun begitu, ada beberapa hal yang menjadi pesan Menhub kepada BIJB dan PT Angkasa Pura II (Persero) yang nantinya akan memgelola bandara. Pertama, Menhub meminta operator benar-benar menempatkan para pekerja yang profesional.

Memang BIJB menyerap banyak tenaga kerja masyarakat sekitar. Namun para pekerja tersebut diarahkan untuk ditempatkan di bandara eksiating yang dikelola AP II, seperti Bandara Husen Sastranegara, Bandung.

Kedua, sebelum diresmikan, Menhub meminta untuk dilakukan uji coba lebih awal. Dengam begitu berbagai persoalan yang mengalami masalah bisa segera ditangani. Biasanya uji coba dilakukan satu minggu sebelum diresmikan, tapi Menhub meminta dua minggu sebelumnya harus sudah mulai diuji coba.

Ketiga, manajemen harus benar-benar mempersiapkan teknologi yang saling terintegrasi. Biasanya siatem integrasi ticketing dengan bagasi yang butuh perhatian khusus."Untuk itu kita targetkan awal Mei semua sudah selesai dan pada minggu ke tiga Mei kita akan lakukan grand launching dan akan kita undang Pak Jokowi," tutur Budi.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya