Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memperingati hari lahir Raden Ayu Kartini setiap 21 April. Banyak cara memperingati Hari Kartini, mulai dari pawai budaya yang menonjolkan Kebaya ala Kartini, hingga seminar yang bertema mengenai perjuangan seorang wanita.
Seiring dengan perkembangan zaman, lalu bagaimana seharusnya Kartini Zaman Now? Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji sedikit berbagi pemikiran mengenai apa yang harus dilakukan para Kartini Zaman Now tersebut.
"Kartini Zaman Now haruslah wanita yang multitasking namun feminin, tangguh tapi penuh kasih, pemimpin tapi tetap seorang ibu,istri dan putri di keluarga," kata Devy saat berbagi cerita dengan Liputan6.com, Sabtu (21/4/2018).
Advertisement
Baca Juga
Devy menuturkan, artinya wanita saat ini harus memperjuangkan kesetaraan tanpa melupakan harkatnya sebagai wanita baik dari sisi budaya maupun agama.
"Itu berarti wanita yang berkarya dan berjuang setara dengan laki-laki untuk mendapatkan haknya setara dengan laki-laki," tambah dia.
Namun sebagai wanita yang menjadi ibu dan istri, Devy berpendapat wanita juga mempunyai tanggung-jawab mendukung laki-laki yang menjadi suami dan imam rumah tangga serta bertanggung-jawab penuh membesarkan dan mendidik anak.
Untuk itu, dalam memperingati Hari Kartini kali ini, dirinya tetap menjalankan tugasnya sebagai direktur PT Angkasa Pura I namun di sisi lain juga akan meluangkan waktunya untuk sekedar jalan-jalan bersama keluarganya. "Karena sibuk itu belum tentu tidak punya waktu," ujar dia. (Yas)
Â
AP I Kucurkan Rp 13,3 Triliun buat Kembangkan Infrastruktur 13 Bandara
PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I telah menganggarkan Rp 18,8 triliun khusus untuk pengembangan infrastruktur bandara yang dikelolanya. Saat ini, Angkasa Pura I mengelola 13 bandara.
Dari 13 bandara tersebut, setidaknya ada sembilan bandara yang dibangun. Pembangunan mayoritas untuk peningkatan kapasitas penumpang."Karena masalah kita itu paling dominan soal kapasitas. Kita selama ini tidak bisa mengejar pertumbuhan traffic, makanya pertumbuhan kita juga kurang maksimal, jadi kita coba atasi dengan peningkatan kapasitas," ujar Direktur Utama AP I, Faik Fahmi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 21 Februari 2018.
Dia mencontohkan Bandara Ahmad Yani, Semarang. Kapasitas terminal terpasang sekarang hanya untuk 800 ribu penumpang per tahun. Namun pada kenyataannya, jumlah penumpang yang dilayani Angkasa Pura I di bandara tersebut per tahun sudah menyentuh angka 4,4 juta penumpang.
Contoh lain, yaitu Bandara Internasional Kulon Progo. Pembangunan bandara baru di Yogyakarta itu untuk mengakomodir melonjaknya jumlah penumang di Yogyakarta setiap tahun, mengingat Bandara Adisutjipto sudah tak mungkin lagi ditingkatkan kapasitasnya.
Faik mengatakan, dari anggaran Rp 18,8 triliun tersebut akan dipenuhi dari kas internal dan didukung dengan rencana perusahaan menerbitkan obligasi. Hanya saja Faik masih belum membeberkan kapan dan berapa rencana penerbitan obligasi tersebut.Sebesar Rp 18,8 triliun ini sudah naik signifikan, tahun lalu saja hanya Rp 8 triliun. Di sisi lain nanti Angkasa Pura I juga akan maksimalkan dari sisi pendapatan," tutur Faik Fahmi.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement