JK Harap Harga Pangan Tak Bergejolak Jelang Ramadan

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak permasalahkan harga pangan melonjak jelang Ramadan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2018, 19:16 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2018, 19:16 WIB
Wapres Jusuf Kalla Terima Penghargaan UNS
UNS memberikan penghargaan kepada Wapres JK di Auditorium UNS, Senin (12/3).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak permasalahkan harga pangan melonjak jelang Ramadan. Ia menekankan yang penting harga pangan terkendali.

"Jadi yang penting jangan bergejolak, tapi ada stabilitas walaupun agak naik sedikit tapi relatif stabil," kata JK di kantornya, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/5). 

Dia mengakui, ada beberapa harga pangan mulai naik. Akan tetapi, kata JK, ada beberapa yang harga pangan yang stabil salah satunya beras. Namun, ada pula yang melonjak yaitu harga bawang.

"Tapi sekali lagi dua-duanya ada untung rugi, naik sedikit harga seperti itu pendapatan petani naik," ujar JK.

Diketahui menjelang Ramadan, ada beberapa harga pangan mulai melonjak. Sejumlah harga komoditas pangan seperti daging sapi di Pasar Induk Kramat Jati masih terbilang stabil.

Rata-rata pedagang menjual dengan harga kisaran mencapai Rp 100.000 per kilogram (Kg). Sedangkan untuk daging beku impor dibanderol Rp 80.000 per Kg.

Salah satu pedagang daging, Fajar mengungkapkan, untuk saat ini harga daging lokal masih tetap stabil. Namun, tidak menutup kemungkinan kata dia harga tersebut dapat mengalami lonjakan ketika mendekati Lebaran.

"Stabil kalau daging lokal untuk sekarang. Daging segar lokal di kisaran Rp 110 - 115 ribu per Kg normal. Kemudian daging beku impor dari India itu dijual Rp 80 ribu per kg. Menjelang lebaran biasanya naik," ujar Fajar kepada merdeka.com di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Minggu 6 Mei 2018.

Fajar mengatakan, kenaikan tersebut tidak juga karena dengan permintaan pasar yang besar menjelang Ramadan dan Lebaran. Namun, bisa juga terjadi karena ketersediaan stok yang tidak mencukupi menyebabkan kenaikan harga daging tersebut.

"Kenaikan bisa sampai Rp 120 ribu per kg. Kalau barang kosong bahkan bisa sampai Rp 130 ribu per kg," ujar dia.

Selain daging, Indra salah satu pedagang ayam di Pasar Kramat Jati juga menuturkan, sampai saat ini belum ada kenaikan secara signifikan untuk harga jual ayam potong. Untuk harga jual sendiri masih berada di kisaran Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per potong.

"Belum begitu tinggi untuk harga. Kalau ayam tergantung besarnya juga kita jual Rp 35-40 ribu per potong," ujar dia.

Meski demikian, lanjut Indra kenaikan untuk ayam sendiri biasanya terjadi ketika sudah memasuki bulan Ramadan. "Kenaikan bisa sampai Rp 7.000 sampai 8.000. Bahkan bisa 60 ribu per potong," kata Indra.

Selain daging dan ayam potong, harga komoditas lainnya seperti cabai, bawang, tomat, dan kentang juga terpantau normal. Salah satu pedagang, Muji menjelaskan, untuk harga cabai merah dan cabai keriting masih bertengger di kisaran Rp 30.000 per kg, sedangkan untuk cabai hijau sendiri Rp 28.000 per kg.

Sementara harga pangan lainnya yaitu harga bawang merah dijual berkisar Rp 30.000 per kg dan untuk bawang putih dijual Rp 28.000 per kg. "Selain itu untuk tomat Rp 10 ribu per kg dan kentang Rp 12 ribu per kg. Masih terbilang normal," ujar dia.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Jurus Mendag Jaga Kestabilan Harga Daging Sapi Jelang Ramadan

(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Harga daging sapi pada awal pekan keempat Maret 2018 (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan harga daging sapi akan lebih stabil pada Ramadan dan Lebaran tahun ini. Sebab, pemerintah telah menyiapkan langkah untuk menjaga agar harga komoditas tersebut bergejolak.

Enggar mengatakan, pemerintah telah meminta para pengusaha dan importir untuk menyediakan daging beku dengan harga Rp 80 ribu per kilogram (kg). Ini jauh lebih murah dibandingkan harga daging sapi segar di pasar tradisional yang saat ini masih berada di atas Rp 100 ribu per kg.

Dia menyatakan, jika pedagang tidak berminat menjual daging beku, pemerintah melalui Bulog akan membuka tempat khusus penjualan daging sapi beku di pasar tradisional. Dengan demikian, masyarakat akan memiliki pilihan daging sapi dengan harga terjangkau.

“Masyarakat nantinya akan dapat menikmati daging beku dengan harga Rp 80 ribu per kg yang lebih sehat," ujar dia, seperti dikutip Senin 7 Mei 2018.

Enggar mengungkapkan, pada Puasa dan Lebaran 2018 Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen menjaga stabilitas harga dan stok barang kebutuhan pokok secara keseluruhan.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus memantau harga bapok di seluruh daerah. Salah satunya, dengan bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memantau perkembangan stok dan harga bapok secara periodik.

"Kita ingin melihat perkembangan dan ketersediaan stok bapok, khususnya beras. Seluruh pedagang beras di pasar tradisional diimbau menyediakan dan menjual beras medium dengan harga sesuai ketentuan HET. Untuk itu, Pemerintah telah menugaskan Bulog menyalurkan stok beras medium, baik pengadaan dalam negeri maupun impor,” kata dia.

Enggar mengatakan, saat ini harga komoditas lainnya seperti daging ayam, telur, bawang putih, bawang merah, dan cabai secara umum masih terkendali. Selain itu, gula dan minyak goreng juga terpantau aman.

“Meskipun harga komoditas bawang dan cabai mengalami fluktuasi, kita pastikan pasokannya aman. Diharapkan tidak ada spekulan yang menahan stok, karena Satgas Pangan akan terus memantau dan siap mengambil tindakan yang diperlukan,” tandas dia.

 

 

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya