Mentan: Potong Rantai Pasokan Tetap Jadi Solusi Stabilkan Harga Pangan

Mentan Amran mengaku yakin dengan kepemimpinan Kabulog baru, semua berubah, dan sinergitas akan terlaksana hingga target Serap Gabah tercapai.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Mei 2018, 08:20 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2018, 08:20 WIB
Mentan Amran Sulaiman (Dok Foto: Liputan6.com/Andri Arnold)
Mentan Amran Sulaiman (Dok Foto: Liputan6.com/Andri Arnold)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menekankan pentingnya komitmen dan sinergitas antar lembaga, terutama di lapangan. Mulai dari Kementerian Pertanian sebagai regulator yang bertanggung jawab pada sisi produksi, serta Bulog sebagai operator, harus mengambil peran dan tanggung jawab bersama.

Hal tersebut disampaikan Mentan saat menggelar rapat koordinasi dengan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso, pada Rabu (9/5/2018). Turut hadir Kasad TNI, yang diwakili Aster Kasad, Mayjen TNI, Supartodi.

Mentan Andi Amran pada rapat kordinasi memaparkan, rencana dan evaluasi Program Sergap atau Serap Gabah Petani, serta pengadaan seribu unit pengering di delapan Sentra Produksi Gabah Nasional.

Dia menuturkan sudah tiga tahun kegiatan ini dilakukan. "Berbagai asumsi sudah kita jalankan, tapi hingga hari ini persoalan yang dihadapi belum tuntas. Pekan ini kita merasa ada hal baru. Laporan angka serapan dalam pekan pertama penugasan Kabulog baru, serapan naik hingga 22.000 ton per hari. Ini luar biasa, walau data hari ini dari lapangan turun menjadi 17.000 ton," ucap Mentan dalam keterangannya, Jumat (11/5/2018).

Amran mengaku yakin dengan kepemimpinan Kabulog baru, semua berubah, dan sinergitas akan terlaksana hingga target Serap Gabah, sesuai arahan Presiden sebanyak 2,2 juta ton dapat tercapai.

Demikian juga hal menyangkut ketersediaan stok pangan untuk bulan Ramadan dan Idul Fitri. "Sampai saat ini aman, tahun lalu, stablitas harga mendapat apresiasi terbaik dalam 10 tahun terakhir. Dan tahun ini kita berharap harus lebih baik dari tahun lalu, tidak ada alasan untuk tidak lebih baik, demi Merah Putih, mari kita bangun kerja sama yang saling mendukung," ujar Mentan.

 

Analisa Pasar Abnormal

(Foto: Kementan)
Kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Sukabumi (Foto: Kementan)

Mentan juga menunjukkan beberapa analisis pasar yang dia sebut abnormal. Selama ini indikatornya adalah stok Bulog dan suplai ke Pasar Induk Cipinang yang bila terpenuhi akan menurunkan harga.

Dia mengacu pada saat ini stok beras Bulog yang mencapai 1 juta ton dan suplai di Pasar Induk Beras Cipinang lebih dari 40 ribu ton. "Namun faktanya harga tidak signifikan turun, berarti ada yang salah dan harus diperbaiki," dia menegaskan.

Andi Amran juga menegaskan jika semua kebijakan yang diambil atas perintah Presiden.  "Bila ada kepentingan pribadi, saya akan mundur hari ini atau jajaran pejabat Kementan, yang main-main, akan saya pecat, dia menegaskan.

Aster Kasad Mayjen TNI, Supartodi, menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan komitmen Serap Gabah Petani, serta swasembada pangan, yang berdasarkan pada perintah panglima tertinggi, MOU di Pangkalan Bun, antara Kementerian Pertanian dengan TNI, dan Panglima TNI yang menugaskan TNI AD, sebaga mitra, untuk pencapaian Swasembada Pangan.

"Kami optimistis Bulog di bawah nakhoda Pak Buwas, akan lebih baik," tutur dia.

Sementara itu, Kabulog, Budi Waseso, mengatakan, akan bekerja lebih cepat. "Bulog akan melaksanakan masukan dari Menteri Pertanian dan TNI. Lihat saja nanti," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya