Harga Minyak Melambung, PLN Tak Ubah Tarif Listrik

PLN dan pemerintah telah berkomitmen untuk tidak menaikan tarif listrik sampai 2019.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Mei 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2018, 20:40 WIB
20160413- Tarif Listrik untuk Rumah Tangga akan Naik-Jakarta- Angga Yuniar
Sekitar 18 juta pelanggan dari 22 juta pelanggan 900 VA akan dikenakan tarif baru sebesar Rp1.400 per kWh mulai 1 Juli 2016, Jakarta, Rabu (13/4). Kenaikan tersebut pasca dikuranginya subisidi listrik 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) akan tetap berkomitmen tidak menaikkan tarif listrik sampai 2019. Saat ini kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah dan harga minyak dunia merangkak naik.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat I Made Suprateka mengatakan, mengacu pada formula pembentukan tarif listrik,  penyesuaian didasarkan pada nilai tukar rupiah, harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dan inflasi.

Dengan adanya pelemahan nilai tukar dan juga kenaikan harga minyak, seharusnya tarif listrik untuk golongan nonsubsidi mengalami kenaikan.

"Mestinya naiklah (jika mengacu formula)," kata Made, di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Namun, PLN dan pemerintah telah berkomitmen untuk tidak menaikkan tarif listrik sampai 2019 walaupun jika mengacu formula pembentukannya seharusnya tarif listrik mengalami kenaikan.

"Untuk tariff adjustment, PLN dan pemerintah punya komitmen. Kami selalu mencari cara bagaimana agar harga bisa dijaga," tuturnya.

Made mengungkapkan, keputusan tersebut tentunya akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan karena menjual listrik dengan tarif yang lebih rendah dari biaya produksi. Namun, hal ini untuk menjaga agar daya beli masyarakat tetap terlindungi.

"Ini yang sudah berjalan harus kita lindung dari sisi pemenuhan kita penuhi. Pasti berpengaruh ke pendapatan, karena harga pokok naik," tandasnya.

Rupiah Hari Ini

Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (18/5). Pagi ini, nilai tukar rupiah melemah hingga sempat menyentuh ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak di kisaran 14.175 per dolar AS pada perdagangan Selasa pekan ini. Rupiah sempat menguat di pagi hari tetapi kembali tertekan.

Mengutip Bloomberg, Selasa (22/5/2018), rupiah dibuka di angka 14.165 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.190 per dolar AS.

Sejak pagi hingga sore hari, rupiah bergerak di kisaran 14.164 per dolar AS hingga 14.189 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 4,65 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.178 per dolar AS, tak berbeda jauh dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.176 per dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya