Freeport Harap Perhitungan Valuasi Saham Cepat Selesai

Executive Vice President PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengharapkan proses penghitungan valuasi saham PT Freeport oleh Pemerintah dapat segera selesai.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2018, 11:00 WIB
Freeport Indonesia (AFP Photo)
Freeport Indonesia (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Executive Vice President PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengharapkan proses penghitungan valuasi saham PT Freeport oleh Pemerintah dapat segera selesai.

"Kalau kita lebih cepat lebih bagus," ujar dia ketika ditemui, di Kediaman Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Jakarta, pada Jumat 15 Juni 2018.

Terkait nilai valuasi saham PT Freeport Indonesia, Tony mengaku tidak dapat berkomentar banyak. "Kita belum bisa disclouse," ujar dia.

Tony pun enggan memberikan komentar ketika ditanyai seputar perkembangan terkini proses valuasi saham yang dilakukan oleh Kementerian BUMN.

"Saya enggak tahu, apakah sudah diserahkan Presiden saya enggak tahu. Mungkin bisa ditanyakan ke Pemerintah," kata dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 

Freeport Kucurkan Rp 1,46 Triliun Bangun Smelter di Gresik

banner Freeport
Perubahan Status Kontrak Freeport Indonesia

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan bahwa pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian konsentrat di Gresik, Jawa Timur sedang berjalan. Perusahaan telah menggelontorkan USD 103 juta untuk membangun smelter tersebut. 

Executive Vice President Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan perusahaan telah mengucurkan USD 103 juta untuk pembangunan smelter tersebut hingga April 2018. Dengan asumsi kurs Rp 14.205 per dolar AS (JISDOR), maka nilai investasi tersebut sekitar Rp 1,46 triliun. 

"Realisasi biaya aktual hingga April 2018 kira-kira USD 103 juta," ungkap Tony di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis 24 Mei 2018.

Dia menjelaskan, saat ini proses pembangun smelter di Gresik antara lain, telah dilakukan proses studi kelayakan (feasibility study/FS), penyelesaian perijinan lingkungan dan penguasaan lahan.

"Telah menyelesaikan dengan teknologi proses Mitsubishi dan telah menyelesaikan penimbunan lahan dan ground improvement engineering," jelas Tony.

Untuk diketahui, smelter yang dibangun Freeport Indonesia di Gresik memiliki kapasitas input smelter sekitar 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Total investasi untuk pembangunan smelter tersebut sekitar USD 2,59 miliar

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya