Medco Power Catatkan Obligasi dan Sukuk Pertama Rp 1,2 T di BEI

Penerbitan obligasi dan sukuk wakalah merupakan bagian dari upaya optimalisasi manajemen kas, pembayaran utang anak perusahaan, belanja modal dan pendanaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2018, 12:31 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 12:31 WIB
Ilustrasi Obligasi
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Power Indonesia dengan kode emiten (MEDP) mencatatkan obligasi pertama Medco Power Indonesia I dan Sukuk Wakalah Medco Power Indonesia l tahun 2018, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (5/4). Nilai penerbitan mencapai Rp 1,2 triliun.

Direktur Utama Perusahaan Medco Power Indonesia, Eka Satria, mengatakan selama periode masa penawaran (book buiiding), obligasi dan sukuk wakalah perusahaan telah mendapatkan kelebihan permintaan. Ini terutama untuk sukuk wakalah yang merupakan skema obligasi syariah pertama kali diterbitkan oleh entitas non pemerintah di Indonesia.

"Sebagai perusahaan yang baru pertama kali menerbitkan obligasi, permintaan tinggi atas obligasi dan sukuk wakalah ini mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan," ujar Eka di Jakarta.

Dia mengungkapkan, penerbitan obligasi dan sukuk wakalah merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam optimalisasi manajemen kas, pembayaran kembali atas utang anak perusahaan, belanja modal dan pendanaan untuk pengembangan proyek ke depan. Proyek dimaksud antara lain PLTGU Riau 275 MW dan proyek PLTP ljen 110 MW.

Obligasi ini akan memperkuat fokus manajemen Medco Power Indonesia untuk secara berkelanjutan meningkatkan kinerja Perusahaan anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk di bidang kelistrikan.

"Langkah ini jadi dorongan yang kuat dan berkarya bagi bangsa sekaligus mendukung pemerintah dalam penyediaan listrik," imbuhnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peringkat Baik

Ilustrasi Obligasi
(Foto: Liputan6.com)

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, dua efek bersifat utang ini memiliki nilai emisi masing-masing Rp 600 miliar. Keduanya juga mendapatkan peringkat yang baik dari PT Pefindo yaitu, idA untuk obligasi dan idA untuk sukuk wakalah.

Adapun obligasi diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor dan tingkat suku bunga yang berbeda. Untuk seri A senilai Rp279 miliar dengan tingkat bunga 9,75 persen per tahun untuk jangka waktu 3 tahun.

Kemudian, seri B senilai Rp63 miliar dengan tingkat bunga 10,25 persen untuk jangka waktu 5 tahun. Seri C senilai Rp258 miliar dengan tingkat bunga 10,75 persen per tahun untuk jangka waktu 7 tahun.

Sementara itu, penerbitan sukuk wakalah juga terdiri dari tiga seri. Seri A senilai Rp153 miliar dengan nisbah Rp14,917 miliar per tahun atau ekuivalen sebesar 9,75 persen dengan jangka waktu 3 tahun.

Kemudian, Seri B senilai Rp404 miliar dengan nisbah Rp41,41 miliar per tahun dengan ekuivalen sebesar 10,25 persen dengan jangka waktu 5 tahun. Seri C senilai Rp43 miliar dengan nisbah sebesar Rp4,622 miliar per tahun atau ekuivalen 10,75 persen dengan jangka waktu 7 tahun.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya