PLN Libatkan Mapala untuk Terangi Papua

PLN menargetkan 1.200 desa di wilayah Papua dan Papua Barat sudah menikmati aliran listrik sampai akhir 2019.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Jul 2018, 14:28 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 14:28 WIB
Papua
Pemasangan lampu ramah lingkungan di Asmat. (Liputan6.com / katharina Janur / PLN WP2B)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) melibatkan mahasiswa pencinta alam (mapala) dari 5 perguruan tinggi negeri, TNI dan LAPAN, untuk melakukan pemetaan potensi energi dan kebutuhan listrik di wilayah Papua dan Papua Barat.

Direktur Human Capital Management PT PLN, Muhammad Ali mengatakan‎, pemerintah telah menargetkan seluruh desa di Papua mendapatkan aliran listrik pada 2019. Namun PLN tidak bisa sendirian untuk mewujudkannya.

Oleh Sebab itu, PLN menggandeng berbagai pihak untuk bisa mewujudkannya salah satunya adalah mapala dari 5 universitas negeri. Kelima perguruan tinggi tersebut yaitu Universitas Indonesia, Universitas Cenderawasih, Univeritas Gajahmada, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Kita tahu bahwa pemerintah menargetkan Papua terang pada 2019. Jika PLN bekerja sendiri maka target itu akan lewat. Oleh sebab itu kami libatkan sebanyak mungkin komponen bangsa yang ada dalam hal ini rekan mahasiswa," kata Ali, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Untuk menjalankan program Ekspedisi Papua Terang tersebut, sebanyak 165 orang mapala dan 100 anggota TNI AD akan melakukan survei geografi, demografi, potensi energi baru terbarukan, maupun sistem jaringan evakuasi daya di sekitar 415 desa di 24 kabupaten di Papua dan 1 kabupaten di Papua Barat.

"Para Mapala ini akan berangkat ke Papua bersama 130 pegawai PLN yang menjadi relawan. Tugas para relawan nanti adalah membantu pelaksanaan survei listrik yang dilakukan oleh para mahasiswa," lanjut Ali.

Sebelumnya para peserta akan diberikan pembekalan mulai dari pembangunan jiwa korsa dari TNI AD, pengenalan masyarakat papua dan topografi wilayah dari Papua Center UI, pemanfaatan data pengindraan jauh dari LAPAN.‎Keberangkatan para peserta Ekspedisi Papua Terang akan dilaksanakan pada 28 Juli 2018.

"Peran serta adik-adik ini sangat luar biasa untuk melistrik sodara kita di sana," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PLN Targetkan 1.200 Desa di Papua dan Papua Barat Teraliri Listrik pada Akhir 2019

PLN Berikan Kado Indah Untuk Papua dan Papua Barat
Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-71, PT PLN (Persero) ingin memberikan kado terindah untuk wilayah Papua dan Papua Barat.

Sebelumnya, PLN menargetkan 1.200 desa di wilayah Papua dan Papua Barat sudah menikmati aliran listrik sampai akhir 2019. Untuk mewujudkan target tersebut, PLN mengaku tidak mudah.

Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PT PLN (Persero) Ahmad Rofik mengatakan, secara total, ada hampir 4.000 desa di Papua dan Papua Barat yang belum mendapatkan akses listrik. Namun, bersama Kementerian ESDM, PLN terus berupaya memperkecil jumlah desa tersebut.

"Jadi di Papua total sekitar 3.000, hampir 4.000 (desa). Kurang lebih 1.941 desa itu dilistriki oleh ESDM dengan LTSHE-nya, lampu hemat energi tenaga surya. Terus sisanya, sebelumnya kami dari data BPS itu sekitar 435 desa, tapi ternyata data 2018 sekarang meningkat jadi totalnya hampir 1.300-an desa," ujar dia di Merauke, Papua, Rabu (25/7/2018).

Dari 1.200 desa yang ditargetkan, 242 desa sudah menikmati aliran listrik dari PLN hingga saat ini. Hingga akhir 2018, diharapkan 500 desa akan mendapatkan akses listrik.

"Kita harap tahun ini bisa kita resmikan hampir 500 kampung (desa). Yang baru kita selesaikan sampai tahun ini ada 191 desa ditambah 51 desa yang hari ini. Total ada 242 desa, itu dari periode 2017-2018, dari program yang 35 ribu MW ya. Kalau dilihat dari realisasi kita setahun cuma 20 desa. Sekarang sudah ratusan desa per tahun," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya