Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto turut ikut ambil bagian dalam acara pawai obor Asian Games 2018 di Kota Bandung. Menteri Airlangga menjadi pelari pertama pembawa obor setelah penyerahan secara simbolis dari perwakilan Inasgoc kepada Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial.
Dengan mengenakan seragam training Asian Games berwarna putih biru, Airlangga berlari sepanjang 500 meter sembari membawa obor. Kurang dari 10 menit, Airlangga tiba dan langsung menyerahkan obor kepada legenda Persib Bandung Djajang Nurjaman.
Baca Juga
Menteri Airlangga berharap kesuksesan penyelenggaraan Asian Games ini bisa menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia. Menurutnya, jika pesta olahraga ini sukses akan sangat berdampak positif bagi sektor ekonomi dan pariwisata di Tanah Air.
Advertisement
"Tentu setelah Asian Games ini awareness dunia terhadap Indonesia akan semakin baik. Tourism akan meningkat, harapannya juga investasi meningkat. Dan produk Indonesia akan lebih dikenal di pasaran dunia," ujarnya saat ditemui di Bandung, Sabtu (11/8).
Menteri Airlangga memiliki harapan besar, event Asian Games ini dapat dijawab oleh para atlet Tanah Air untuk menorehkan prestasi. Terlebih Indonesia memiliki atlet berbakat yang bisa bersaing dengan para atlet dari negara lain.
Reporter: Dian Rosadi
Sumber: Merdeka.com
Ini Dampak Positif Asian Games 2018 bagi Ekonomi RI
Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang pada Agustus, diyakini bakal menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, keberadaan event seperti ini pasti akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Ya Pasti ada dampak positifnya," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Namun seberapa besar dampaknya, lanjut Darmin, baru akan terlihat saat ajang pesta olahraga se-Asian tersebut berlangsung. Sebab, sebelumnya Indonesia baru sekali menjadi tuan rumah Asian Games, yaitu pada 1962.
"Tapi kan kita belum mengalami yang begini, sehingga kalau anda tanya berapa besar susah. Tapi nanti kita kalkulasi, rasanya karena biasanya kalau Pemilu nasional tahu kita," ungkap dia.
Meski demikian, menurut dia, selain akan berdampak ke pariwisata, adanya ajang ini guna diperkirakan akan membangkitkan sektor belanja di dalam negeri.
"(Selain wisata) Dari belanja orang," tandas dia.
Advertisement