Telan Rp 7,4 Triliun, RI Sukses Bangun Arena Olahraga Terbaik di Asia

Dengan anggaran Rp 7,4 triliun, Menteri Basuki Hadimuljono menyebutkan Indonesia kini memiliki berbagai arena yang diakui sebagai yang terbaik di Asia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Sep 2018, 10:34 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 10:34 WIB
[Bintang] Opening Asian Games 2018
Saat parade kontingen, para penonton pun menyambut dengan hangat atlet-atlet yang akan memperjuangkan keharuman negara masing-masing. (twtter/redbb1n)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut berbangga atas kesuksesan penyelenggaraan Asian Games ke-18 di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat. Diperkirakan, dana sekitar Rp 7,4 triliun digunakan untuk membangun berbagai sarana olahraga dan fasilitas pendukung.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang juga menjadi Ketua Pelaksana Bidang Sarana dan Prasarana dalam Asian Games 2018 ini mengatakan, dari 79 venue dan non-venue pertandingan, sebanyak 33 venue dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

Sementara itu, 27 venue dibangun oleh Pemprov Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan, serta 19 oleh Inasgoc. Kementerian PUPR juga ditugaskan untuk membangun 14 sarana pendukung (non-venue) seperti Wisma Atlet Kemayoran dan Jakabaring, serta penataan kawasan kompleks GBK.

"Saya bersyukur dengan waktu persiapan yang terbatas, kita mampu menyelesaikan seluruh infrastruktur Asian Games 2018 tepat waktu dan tepat mutu. Ini kerja keras tim Kementerian PUPR di Direktorat Jenderal Cipta Karya, Penyediaan perumahan, Sumber Daya Air, serta Sekretariat Jenderal yang mendukung teknis administrasinya," kata dia dalam keterangannya, Selasa (4/9/2018).

Dari 16 venue yang dibangun di kawasan GBK, enam di antaranya adalah bangunan gedung cagar budaya sehingga renovasi itu harus mematuhi ketentuan, seperti tidak mengubah struktur dan arsitektur bangunan.

Renovasi venue di kompleks GBK juga terikat aturan koefisien dasar bangunan yang harus memperhatikan fungsi kawasan GBK sebagai ruang terbuka hijau. Saat ini, 80 persen dari luas kawasan kompleks Gelora Bung Karno adalah ruang terbuka hijau yang menjadi paru-paru bagi Kota Jakarta.

Di sisi lain, renovasi arena juga harus memenuhi ketentuan federasi cabang olahraga di tingkat internasional. Beberapa mendapat pengakuan sebagai salah satu venue terbaik di Asia.

Pernyataan itu datang dari sejumlah perwakilan federasi cabang di Asia, seperti pada arena akuatik, dayung, hoki, dan jetski yang semuanya dinilai sebagai yang terbaik. Tata cahaya Stadion GBK saat ini merupakan salah satu yang terbaik di Asia.

Serap 6.000 Pekerja

Cerita Venue Kano dan Kayak Slalom Terbaik Sepanjang Sejarah Asian Games
Venue cabor kano dan kayak slalom di Bendung Rentang Majalengka Jawa Barat dianggap lebih baik dibandingkan even sebelumnya. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Renovasi dan penataan kawasan di GBK juga mengakomodasi kepentingan pemeliharaan jangka panjang. Oleh karena itu, arena dirancang untuk multifungsi sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan pemasukan dari kegiatan di luar ajang olahraga untuk biaya pemeliharaan.

Dengan anggaran yang dikeluarkan Kementerian PUPR sebesar Rp 7,4 triliun dan melibatkan tidak kurang dari 6.000 pekerja, Menteri Basuki menyebutkan, Indonesia kini memiliki berbagai arena yang diakui sebagai yang terbaik di Asia.

Tidak kalah pentingnya adalah kontribusi dari sejumlah perancang yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia dan BUMN Karya.

"Alhamdulillah apa yang kita persiapkan bisa dipakai dan semua merasa oke. Semoga ini semua bisa menjadi kebanggaan Indonesia dan legasi untuk anak cucu kita," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya