Pemerintah Ingin Swasta Berperan dalam Program Pembangunan Berkelanjutan

Setidaknya ada enam kunci perusahaan untuk bisa mengintegrasikan bisnis mereka dengam tujuan pembangunan berkelanjutan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Sep 2018, 14:45 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 14:45 WIB
Sri Mulyani, Yasonna Laoly, dan Bambang Brodjonegoro Rapat Kerja Bersama DPR
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menkumham Yasonna Laoly, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Banggar DPR, Jakarta, Selasa (4/9). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meminta kepada swasta untuk meningkatkan peran mereka dalam mensukseskan Sustainable Developmwnt Goals (SDGs). Saat ini sudah ada Perpres No 59 Tahun 2017 mengenai ratifikasi SDGs tersebut. Alhasil pemerintah juga mengintegrasikan 169 target SDGs ke dalam RPJMN 2020-2024.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, saat ini dalam tujuan pembangunan berkelanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga adanya peran swasta yang harus disertakan.

"Sekarang tidak lagi MDGs, tapi sudah diganti dengan SDGs dimana di dalamnya adanya keterlibatan swasta dalam mensukseskan goals yang sudah ditetapkan secara internasional," kata Bambang di World Trade Centre (WTC), Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Tidak banyak perusahaan nasional yang didalam bisnisnya terintegrasi dengan tujuan dari SDGs ini. Padahal sebenarnya bisnis mereka banyak yang bersinggungan dengan target-target SDGs.

Dicontohkannya, seperti perusahaan di bidang energi. Sebenarnya bisnis mereka sudah menjadi bagian dari tujuan SDGs, dimana untuk pembangunan berkelanjutan pemenuhan kebutuhan akan listrik menjadi satu hal dasar yang harus dipenuhi.

 

Kunci Pembangunan Berkelanjutan

Sri Mulyani, Yasonna Laoly, dan Bambang Brodjonegoro Rapat Kerja Bersama DPR
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat rapat kerja dengan Banggar DPR, Jakarta, Selasa (4/9). Rapat kerja membahas penyampaian pokok-pokok RUU APBN 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Bambang mengatakan, setidaknya ada enam kunci perusahaan untuk bisa mengintegrasikan bisnis mereka dengam tujuan pembangunan berkelanjutan.

Pertama adalah komitmen. Kemudian bagaimana perusahaan memastikan sumber pendanaan dan peluang kemitraan. Ke tiga, menyelaraskan program perusahaan dengan SDGs. Ke empat, menigkatkan kapabilitas perusahaan. Ke lima, pengembangan kemitraan dan terakhir diseminasi informasi.

"Jadi paling tidak ini yang harus dilakukan perusahaan," ujar Bambang.

Sementara itu di kesempatan yang sama, President Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Shinta W Kamdani siap mebantu perusahaan dalam mengintegrasikan bisnis mereka demi mencapai tujuan dari SDGs.

"Jadi tujuan kami adalah bagaimana meningkatkan awarness perusahaan dengan SDGs ini dan memberikan contoh model mengintegrasikannya ke bisnis perusahaan," tambah Shinta.

Diakui Shinta, perusahaan-perusahaan yang sudah terintegrasi dengam SDGs ini kebanyakan perusahaan multinasional. Sementara dirinya ingin meningkatkan peran perusahaan nasional dan juga UKM.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya