Investor Korea Selatan Minat Tanam Modal di Industri Alas Kaki RI

Terdapat enam perusahaan yang menyatakan minatnya berinvestasi di RI dan paling banyak ingin memanamkan modalnya di industri alas kaki.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Sep 2018, 16:20 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2018, 16:20 WIB
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in beserta Ibu Negara Korea Selatan Kim Jung-sook mengajak Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi blusukan ke kawasan Dongdaemun, Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in beserta Ibu Negara Korea Selatan Kim Jung-sook mengajak Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi blusukan ke kawasan Dongdaemun, Korea Selatan. (Biropers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah industri manufaktur Korea Selatan dari berbagai sektor, menyatakan minatnya untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia.

Komitmen investasi ini merupakan hasil dari Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018 sekaligus peringatan hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin baik selama 45 tahun.

“Pertemuan ini mencerminkan antusiasme besar pengusaha Korea untuk lebih mendorong kolaborasi bisnis dengan Indonesia, baik dalam bentuk perluasan usaha maupun investasi baru di beberapa sektor industri yang prospektif,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kepada wartawan, Selasa (11/9/2018).

Adapun terdapat enam perusahaan yang menyatakan minatnya berinvestasi di RI. Dari enam tersebut, paling banyak investor ingin memanamkan modalnya di industri alas kaki.

Adapun enam perusahaan Korea Selatan yang telah komit berinvestasi, yakni LS Cable & System yang bermitra dengan PT Artha Metal Sinergi untuk pengembangan sektor industri kabel listrik senilai USD 50 juta di Karawang, Jawa Barat.

Selain itu Parkland yang menggelontorkan dananya sebesar USD 75 juta guna membangun industri alas kaki di Pati Jawa Tengah dan Sae-A Trading menanamkan modalnya hingga USD 36 juta untuk sektor tekstil dan garmen di Tegal, Jawa Tengah.

Selanjutnya, Taekwang Industrial akan membangun industri alas kaki senilai USD 100 juta di Subang dan Bandung, Jawa Barat.

Ada juga World Power Tech dengan mitra lokalnya PT NW Industries yang berinvestasi sebesar USD 85 juta untuk pengembangan industri manufaktur turbin dan boiler di Bekasi, Jawa Barat.

Serta InterVest dengan Kejora Ventures yang menamamkan modalnya USD 100 juta untuk jasa pembiayaan startup (modal ventura) di DKI Jakarta. Jadi, total investasi mencapai USD 446 juta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Program Hilirisasi

Jokowi Temui 4 Bos Perusahaan di Korea Selatan
Presiden Jokowi menerima CEO POSCO Choi Jeong-woo disela kunjungan kenegaraan di Hotel Lotte Seoul, Senin (10/9). Agenda ini merupakan rangkaian acara hari kedua kunjungan kenegaraan Kepala Negara di Korea Selatan. (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Airlangga meyakini, kerja sama yang terjalin itu dapat mendorong industri manufaktur nasional untuk lebih meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri sekaligus penambahan terhadap penyerapan tenaga kerja lokal.

“Ini yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara inklusif, terutama melalui program hilirisasi,” tegasnya.

Langkah sinergi yang dibangun pelaku industri kedua negara juga diharapkan mendukung implementasi Making Indonesia 4.0. Salah satunya adalah membangun ekosistem inovasi dengan transfer teknologi yang berkelanjutan guna mendukung revolusi industri 4.0.

“Kami optimistis, hubungan antara kedua negara ini sangat menjanjikan di tahun-tahun mendatang dan itu akan menjadi dasar yang kuat untuk hubungan lebih lanjut antara kedua negara, terutama dalam membangun perekonomian,” papar Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya